December 24, 2011

It's gonna be a lonely christmas





It's gonna be a cold cold Christmas without you 
Dreaming of us warm warm lazy summerday's 
It's gonna be a long and lonely Christmas without you 
Missing you my darling in oh so many way's 

Yesterday I saw your mom and dad 
we bought our cards together 
I've put the presents on de Christmastree 
and there's I write this letter 
It's warm, inside, the lockvice burning right oh darling 
If only you were here, to make it right 

It's gonna be a cold cold Christmas without you 
Dreaming of us warm warm lazy summerday's 
It's gonna be a long and lonely Christmas without you 
Missing you my darling in oh so many way's 

I didn't bought a wrath or mistletoe 
You won't be here to kiss me 
The only constellation that i've got 
I'll know for sure you miss me 
It won't be long untill you're home again 
and we can share this magic moments 
But till then... 

It's gonna be a cold cold Christmas without you 
Dreaming of us warm warm lazy summerday's 
It's gonna be a long and lonely Christmas without you 
Missing you my darling in oh so many way's



Apakah gue banyak menuntut, jika hanya menginginkan natal yang berkesan lalu dianggap ga bersyukur? 
no needs much money to makes me happy, it's only needs creativity, and you never have it...
deep down i feel lonely, but can you understand it?
i did everything with my own money, and you said i asking too much?


i have a lot of friends, but the person i need to share with, always reject me. 
how can i be happy? if the answer always the same : i'm confuse!

December 19, 2011

Today's intermezzo


Kemarin dalam perjalanan ke Sukabumi, gue dan ipar sempat talking about God's will, religion, etc. Ada suatu kejadian yang gue bilang, bikin beberapa orang merasa 'enough' dengan yang namanya agama. Beberapa orang yang rajin ikut kegiatan keagamaan ternyata malah mencontohkan hal yang tidak baik untuk sekitarnya.
Misalnya begini, ada orang yang ikutin sekolah agama, sampai udah mencapai tingkat cukup tinggi, ternyata selingkuh dan bahkan menceraikan istrinya demi bersama cewe 'lain' ini. Kemudian, ada teman yang keluarganya dulu aktif sekali dalam kegiatan keagamaan di lingkungan, tapi saat keluarganya tertimpa musibah (ayahnya meninggal), justru orang-orang di lingkungannya, tidak membantu sama sekali.


Dua contoh kejadian diatas kadang bisa membuat seseorang yang tadinya beragama, mulai meragukan makna agama itu sendiri. Karena seharusnya, agama itu adalah jalan menuju Tuhan, orang yang aktif dengan kegiatan keagamaan tapi tidak bisa mencerminkan agama yang dianutnya, sama dengan nothing. Ipar gue menjawab kalau itu umum terjadi, tapi sebenernya, manusia itu diciptakan Tuhan beserta alam semesta beserta 3 hal yang sifatnya tak terbantahkan, yaitu Kedaulatan Tuhan, Free will dan Hukum Alam.


Kalau misalnya ada suatu kejadian yang sifatnya musibah, itu tidak lah selalu Kehendak Tuhan, melainkan terkadang adalah Hukum Alam yang berperan. Karena pada dasarnya, kehendak Tuhan itu baik adanya, rancanganNya selalu indah pada waktunya. Hanya karena kita belum memahaminya, terkadang kita menganggap itu adalah cobaan. Padahal Tuhan tidak pernah mencobai, melainkan setan.


Contoh lain adalah, seseorang menyetir kebut-kebutan dan kemudian menabrak sampai meninggal, itu adalah Hukum Alam. Tuhan tidak mungkin berkehendak supaya orang tersebut menyetir sembarangan di jalan raya, tetapi free will orang tersebut yang menciptakan hukum alam, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya musibah. Sama seperti free will manusia untuk mencintai seseorang dan free will seseorang juga untuk tidak mencintai balik. Adapun free will seseorang untuk menebang habis pepohonan di hutan, yang pada akhirnya menyebabkan hukum alam, yaitu banjir. Semuanya berjalan sinergis.


Dari situ gue dapat kesimpulan, bahwa iman kita lah yang seharusnya bisa dibangun, dengan keyakinan bahwa kekuatan Tuhan adalah luar biasa, dan tidak ada kehendaknya yang tidak baik, semua rancangannya adalah indah adanya. So believe in God... and He will show you the way... 

Sukabumi, 17-18 Desember 2011

Sebulan yang lalu, kami sekeluarga (my family and my sist's family) sudah merencanakan untuk melakukan KS (Kumpul Sedulur - acara rutin ketemuan sebulan sekali) di Sukabumi-Jawa barat. Kebetulan kita semua setuju-setuju aja, so jadilah weekend kemarin ini kita jalan ke Sukabumi. Gue berangkat dari rumah hari Sabtu jam 7-an pagi, masih sempat makan ketoprak di Puri (saking lapernya) dan baru setelah itu melanjutkan perjalanan.


Rencana kita semua akan ketemuan di Rest Area sekitar KM 10 Tol Jagorawi jam 9 pagi, gue sampe sana jam 8.30 am. Kebetulan jalan menuju kesana masih lancar jaya. Sempat juga gue ngopi di Starbucks, and yeay! Peppermint Mocha Frappe memang enak! 
Setelah semuanya ngumpul jam 9.30, kita lanjut lagi perjalanannya. Wah ternyata Sukabumi cukup jauh juga, perasaan terakhir kali kesana waktu rafting dengan anak-anak kantor berangkat jam 6 pagi, jalanan cukup lancar tapi sekarang mulai merayap, mungkin karena kesiangan yak... sigh...


Perjalanan menuju hotelnya cukup lama, kami lewat jalur alternatif karena menghindari pasar. Jam 2 siang kami berhenti untuk makan siang, secara laper sangat perjalanan naik turun ga nyampe-nyampe. Abis itu kita terusin perjalanan sekitar 1 jam, sampai ke hotelnya. Nama hotelnya adalah A'Rondari, lokasinya cukup oke, udaranya dingin (pastinya!) dan nyaman. Alamatnya di Jalan Sriwedari No.53, Sukabumi. 

Setelah kita istirahat sejenak, gue dan hubby berencana jalan-jalan sebentar keluar. Ngeliat sukabumi kaya apa gtu. Ternyata diluar hujan deres sekali. Kita tunggu aja sampai agak reda, baru jalan. Yang pertama kita tuju adalah : Penjual Mochi! Kebetulan sebelum sampai hotel, gue sempat lihat ada yang jual mochi, jadi gue pikir coba-coba aja mampir. Nama tokonya adalah Mochi Kaswari (Bakat Jaya). Kita mampir disana dan beli yang biasa, rasa pandan. Ternyata uenaaakkk!! Emang dasarnya sih demen mochi, jadi kita beli satu ikat seharga 20 ribu, plus keripik pangsit yang ternyata juga pedes-gurih, hanya 10 ribu rupiah. Nyam-nyam deh...


Balik ke hotel, kita sempat istirahat bentar, abis itu cari makan malam. Direkomendasikan oleh koko gue di Resto Andy Ciwangi, katanya mapo tahu-nya oke banget. So akhirnya kita kesana, mo cobain menunya. Resto Andy ini alamatnya di Jalan Ciwangi no. 14, dan gue baru tau kalau ternyata dia juga buka florist. Jadi sepertinya, usaha floristnya lebih lama dari restonya. Enak juga ya, secara restonya buka hanya dari pukul 11 am - 2 pm, istirahat, dan buka kembali jam 5 pm - 8 pm. Padahal rumahnya juga ternyata besar, berarti usaha mereka memang maju sekali. Back to the menu, main course yang kita pesan ada 3 macem, Mapo Tahu (pastinya), Kerapu tim, dan Soka telur asin. Overall sih makanannya memang enak, gue makan sampe kekenyangan, hubby nambah sepiring... (-.-)'

Menu Ciwangi : Mapo tahu, kerapu tim dan soka telor asin
Sehabis makan, sebenernya ada rencana jalan-jalan atau makan wedang ronde. Tapi kita semua uda kekenyangan. Ternyata sewaktu kita puter-puter di kota, gue lihat kota Sukabumi sebenernya cukup maju, yang belum ada sih cuma XXI. Hehehe...
Karena badan uda pada cape, akhirnya kita putuskan balik hotel dan tidur. What a nice weekend... ^^

December 15, 2011

Christmas time! Lovely December...

Ga terasa sekarang uda hampir Natal lagi, berarti juga udah mau tahun baru, alias ganti tahun. Ternyata setelah dijalani, setahun itu berlalu dengan cepat. Tidak disangka, tahun ini berarti gue udah married setahun lebih, dan gue udah almost 5 years working here. Alamaaakkk... ternyata gue comfort zone sekaleee...


Entah kenapa, memang Desember adalah bulan yang paling dinanti. Terutama kalo gue, membayangkan hari Natal (dengan salju turun, will be AWESOOMMEEE!) yang walaupun di negara ini cukup dengan mendung dan hujan, sudah cukup bikin gue damai. Tapi kenapa ya, akhir-akhir ini gue merasa makna natal (buat gue) malah berkurang? It's not as happiest when I was a kid. Dulu gue masih inget waktu gue kecil, natal adalah saat berkumpul keluarga dan beli taart Black Forest di Mirota Bakery. It feels so happy, no pressure. But lately, I feel like I don't have anything to celebrate. Bukan berarti harus berboros-boros ria, tapi perasaan damai dan syahdu-nya semakin berkurang. Mungkin karena gue sudah engga lagi merayakan bareng orang tua gue? Bisa juga sih... Sejak papa sakit dan akhirnya meninggal, Natal bukan lagi hal yang 'damai sejahtera'. Kami semua sibuk dengan acara masing-masing, sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai kadang kami tidak lagi mengutamakan kebersamaan. I miss my childhood, really I do. I miss my papa also... T.T


Back to reality... Natal kali ini, kantor mengadakan acara tuker kado yang dibatasi hanya 50ribu rupiah saja. Caranya dengan masing-masing orang harus menuliskan nama dan wishlistnya, kemudian nanti akan diudi. Siapapun yang dapat, harus membelikan sesuai yang diinginkan temannya (yang tertulis di kertas tersebut). Jadi dipastikan, gak ada hadiah yang sia-sia. Kadang tukar kado begitu kan dilematis, kalau tidak sesuai dengan penerima, bisa-bisa cuma dipensiunkan dini aja. That's why gue mendukung sekali cara tuker kado macam begini. Usefull, praktis, dan ga mungkin ditolak lah secara orangnya sendiri yang minta.


Untuk wishlistnya, gue isi : iPhone 4s...errr...tentu tidaakkk, it's just a joke. 50ribu dapet iPhone adanya juga dummy. Trus kuisi saja, "kulkas 2 pintu ataupun home theatre diperbolehkan". Hmm....Ah itupun tidak mungkin... hehehe... jadi yang masuk akal adalah.... jreeenggg.... yaitu : BUKU. Alasan pertama, nyari gampang, dan yang kedua, banyak buku yang harganya masuk. Yang gue pilih setelah melalui seleksi yang ketat (ceilee.. macem surveyor aja) adalah buku dengan judul Cacing dan Kotoran Kesayangannya #2. Berhubung yang pertama sudah ada, jadi tinggal nunggu yang kedua aja. Sekalian ngelengkapi koleksi buku gue.


Yah semoga Natal kali ini, gue bisa isi dengan hal yang lebih bermakna. Mungkin juga gue bisa mulai beresin lemari, dan nyumbang baju ke yayasan atau panti asuhan. God Bless Us... Let's do the good things before christmas come. Halleluyah!


December 14, 2011

Suatu sore dengan mbak training di SPBU Shell


Shell logo, my fave SPBU
Sedikit intermezzo aja, kemarin sore gue isi shell di spbu dekat kantor. Kebetulan banget, yang ngelayani adalah seorang mbak yang pakai baju putih bawahan hitam, menandakan dia sedang training. Seperti biasa, prosedurnya :
parkir -> ditanya : isi berapa? ->
dijawab isi xxx rupiah (atau) xxx liter ->
(background kerja : pembeli buka tutup tangki, petugas spbu nge-set permintaan di mesin) sambil tanya : kaca depan mau dibersihkan? -> dijawab : oke, fine, boleh -> kemudian kaca dibersihkan.


Nah, kali ini, sepertinya gue missing di "petugas spbu nge-set permintaan di mesin", jadi saat gue buka tangki, gue uda ga perhatikan lagi. Yang pasti sebelumnya, gue uda bilang : "Seratus ribu ya mbak, shell super extra." Ciehh... gaya gue isi shell extra, abisnya mobil gue mulai be-be-be-berat tarikannya. The next thing happen adalah, gue ngobrol ama temen gue, dan ada mbak training lain yang datang mo angkat itu pumpnya sambil nanya ke mbak training pertama (yang ngelayani gue) : "Ini diisi berapa?". Dijawab oleh mbak 1 : "Seratus ribu". Mbak ke-2 nyaut : "Lah ini kok uda dua ratus an?". Sampe ke bagian ini, gue uda mikir, haiyaaa something wrong laaa... Langsung gue liat di mesinnya, tertera : Amount 214.000 dan liter-nya 26.9. Duerrrr! Jadi si mbak ke-1 tadi ternyata ga nge-set permintaan gue di mesin. Bagooosss...


Gue ngeliat si mbak training 1 (yang ternyata bernama Maya) mulai panik, temennya kemudian panggil supervisornya untuk mengatasi kekecauan ini. Gue sih kalem aja, secara gue ga salah. Jelas-jelas gue uda bilang dan temen gue-pun menguatkan pernyataan gue. Si spv datang tergopoh-gopoh, minta penjelasan. Yah gue ceritain aja kalo gue mau isi cepek tapi ternyata bablas, dan gue minta solusinya.
Si spv (kinda wise enough) bilang, solusi pertama : "Kalau ibu mau bayar yang tertera, tentu kami sangat senang.." (yay! pastinya lah...) trus dia diem.
Gue saut aja : "Nah solusi kedua gimana Pak? Gimana kalau 50:50 aja? Saya bayar 100 ribu, sisanya bagi 2?" 
Kebetulan si spv nampaknya (mungkin) ngerasa ini solusi yang cukup baik, dia lempar pertanyaan ke mbak training itu : "Gimana Maya?"
Mbak training menjawab :"Ya ga pa pa, tapi saya ga bisa bayar sekarang Pak".
Jawaban yang cukup melas, so aku timpali : " Kalau gtu, saya bayar 170ribu aja, karena saya juga ga minta diisi segini loh. Oke kan Pak?"
Dan yak akhirnya dengan shell super sebanyak 26 liter dengan harga 170 ribu (gue meng-ignore kesalahan si mbak, bahwa sebenernya gue minta super extra, bukan super!).


Sebenernya kejadian itu gue tau suatu ketidaksengajaan, karena itu gue akhirnya mau bayar 70:30, bukannya 50:50. Tapi yah bukannya apa-apa sih, selama ini hidup gue besar dengan didikan reward and punishment, jadi kalo ada kesalahan, sedikitnya kita pasti harus bertanggung jawab. Gue mau supaya mbaknya juga (walaupun hanya menanggung 44ribu saja), dia bisa lebih waspada nantinya. Mungkin banyak yang ga setuju sama gue, ada yang bilang : Napa ga dibayar sekalian? Tapi gue yakin sih, yang bilang seperti itu belum pernah dalam kondisi kaya gue. Kasian sih iya, tapi buat gue, tiap orang pasti harus bertanggung jawab atas tindakannya. Karena gue pun belajar dengan cara seperti itu. Saat gue salah beli barang, masih syukur kalo barang bisa dituker, kalo engga? Ga mungkin juga gue mengharapkan penjual kasian dan kasi gue 'free' atas kesalahan gue itu. And I think everything has it price, including experience I suppose...

December 13, 2011

Real Friends... Best Friends


Manusia memang makhluk sosial, ga mungkin sanggup hidup sendiri selamanya. Tapi gimana mau hidup sendiri, lah lahir juga dari seorang ibu, which mean you're not alone...


Sewaktu kecil, kita punya yang namanya 'teman sepermainan' yang isinya fun-fun aja. Semakin besar, kita pasti semakin selektif mencari teman yang cocok. Sejujurnya, klasifikasi teman yang cocok ini secara tidak langsung pasti membuat lingkup sosial kita juga mengecil. Namun, meskipun mengecil, inner circle (kaya ubersocial aja) kita bisa ada beberapa. Ada komunitas sesuai hobi, teman sd, teman smp, teman sma, temen kuliah, teman kantor, dan banyak lagi lainnya.


Sebanyak komunitas yang ada, tidak semuanya menciptakan apa yang dinamakan Real Friend. Ada banyak teman yang memang sekedar teman, tapi ada pula teman yang bisa dijadikan sahabat. Tempat kita curhat dari A-Z. Teman yang baik, seharusnya justru bersikap jujur kepada kita, misalnya menurut dia kita melakukan kesalahan, memang perlu kita diberikan masukan. Sebagai teman yang baik, tentu kita tidak ingin sahabat kita terjerumus dalam hal yang salah kan?


Memang nobody perfect, meskipun seorang sahabat ada yang kita anggap real friends, sometimes, they can do the awfull things. Yang kemudian bikin kita berpikir ulang, apakah dia memang sahabat kita, atau cuma sekedar teman karena terpaksa? Istilahnya ga cocok tapi dicocok-cocokkan...



Best friend is hard to find.
Itu bener banget... Gue alami semua itu. Bahkan sampai sekarang, gue merasa 'sulit' untuk membuka diri sejujurnya kepada seseorang. Buat gue, karena pernah ngalami pahitnya punya temen yang ternyata ngejelek-jelekin gue dibelakang, gue lebih memilih untuk menjaga sikap dengan ga bersikap too open with anyone. Secret is your weakness, sometimes.


Gue punya beberapa temen (yang sampai sekarang sulit gue bilang best friend), karena sering bersikap aneh. Ada yang menyombongkan materi, sampe dia berpikir bahwa hanya dengan materi dia bisa menaklukan dunia. Serasa orang kaya baru, but actually, I don't care how much she have. Gue kenal dia sejak sebelum kerja, so why bother with all her money?
Kemudian ada lagi, temen yang narsis abis, tiap seminggu sekali ganti foto profil di FB dan show-off kalau dia sedang hang-out di cafe, mall, or manapun itu. Ada lagi temen yang paling demen gretongan, jauh kaya apa juga dijabanin asal bisa have fun gretongan. Sampai kalau gue ulang tahun, dia nanya-nanya mulu mau dirayain dimana. Tapi begitu dia ulang tahun, dianya pura-pura bego. Aneh kan? Lagipula, dengan semua glamouritas yang keliatan di foto, semua orang pasti mikir dia adalah orang yang suka dengan nightlife... yah, how can I blame people who thinks like that?


Nah yang gue sebelin banget, ada seorang temen yang demen manfaatin. Kalau dia punya acara, ataupun sesuatu rencana, dia ga mau bilang ke gue dari awal, tapi ntar nih kalo uda mau berangkat dan dia ga ada kendaraan, baru tuh ngajakin gue. Duh, empet banget! Mana sering pula harus ketemu dengan dia. Gue bener-bener merasa ga dianggep, dan cuma dimanfaatin karena dia pikir gue ga penting kali. Be honest, ketemu orang kaya gitu, gue ga tau harus bersikap gimana. Kalau gue sombong, berarti gue ga lebih baik dari dia. Tapi kalo gue diem aja, kok menyakitkan. Gue ga tau alasan dia bersikap seperti itu, some says dia sirik sama gue. Tapi apa sih yang harus disirikin? Gue bukan orang sombong, tapi gue emang bukan orang yang kepo, gue lebih suka diem, ngenet, dan baca buku. Yah please jangan disalah artikan gue ga mau negor-negor.


Temen gue ada yang menyarankan : "Udah cuekin aja, kalo emang ga cocok, ya jangan dipaksa."  Yah, bener sih, tapi kan gue ketemu tiap hari... masa mau pura-pura bego mulu. Sekali-dua kali ya okelah, but it almost happen everytime! Kadang gue sampai ga tahan, pengen hibernate mode on biar ga usah ketemu ama dia. But how?? Dengan begitu gue mengaku kalah dan ga strong enough. Beside yah, bukannya gue pelit... tapi kalau yang namanya cuma dimanfaatin, pasti ga ada yang mau lah... Kalau dari awal gue ngerasa dia temenan ama gue itu tulus, pasti lah gue mau bantuin dia. Don't expect something good in return if you can't give the best of you. So far sih, gue masih sabar dan tawakal buangeettt ngadepin dia, yah gue kan positive thinking, siapa tahu one day dia bisa berubah... Be strong! And believe everything happen for a reason. God will show you the best way to live...


-luv bff-

December 5, 2011

Hidup apa adanya...


Today menyempatkan diri membaca buku bagus dari Bentang Pustaka, Ms. Complaint's Therapy dari Ms. C!, and suddenly gue jadi ngerasa nothing. Selama ini gue kerja, tapi kayanya semua hasil kerja banyak lari ke hura-hura, buang-buang uang mulu. Sedangkan hidup gue sebenernya secara kualitatif mungkin kurang oke dan masih upgradable.


Gue masih inget, dulu sebelum gue kerja sekian tahun, gue kepikiran untuk menjadi volunteer, kepikiran untuk traveling all over the world in the name of archeology. Pengen bikin shelter yang besar buat stray dog, who live abandoned. Kenyataannya, setiap duit yang gue dapat, larinya ke barang. Entah gadget, pakaian, makanan, and so many things yang sebenernya hanya karena keinginan, bukan kebutuhan. Tapi khusus untuk traveling, karena itu hobi dan impian terdekat yang bisa diraih, i have no regret.


Melihat sekeliling kita, sebenernya begitu banyak hal yang bisa dipelajari, memanfaatkan waktu kita yang ada, sambil sesekali menikmati me-time. Kenyataannya, gue sendiri lebih banyak ngemall dan shopping daripada let's say : ikutan kursus bahasa, fotografi, ataupun mungkin sekedar membantu mengurus anjing-anjing liar di penampungan. Padahal, ngemall dan shoping cuma membawa kebahagiaan sesaat, tapi kosong pada akhirnya. Tumpukan baju segunung sampai sekarang belum mulai diberesin, padahal uda rencana disumbangkan. Yah itulah kalau kita terlalu sibuk wasting time dengan sesuatu yang tidak berbobot.


Sekarang gue udah mulai bisa mencoba untuk menahan diri, resolusi gue tahun 2012 adalah gue harus irit, dan efisien. Supaya pada akhirnya, duit yang gue dapet, ga melulu effortless. Needs strength and focus to achieve this resolution! Semangat!!

My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...