March 8, 2011

Menghindari konflik, apakah solusi?



Ada percakapan yang cukup menarik antara A (yang mempunyai teman yang butuh nasehat) dan B (yang ditanyakan tentang masalahnya), begini : 


A : Temanku itu si C, katanya ga bersemangat untuk kerja gara-gara bermasalah dengan atasannya 
B : Emang atasan C kenapa? 
A : Katanya C dia aneh, bermuka dua, pernah menjelek-jelekkan C didepan teman kantornya, tapi kalo ketemu C dia pasang sikap biasa aja. 
B : Lho kok C betah? 
A : Entahlah, katanya sih ada saran dari beberapa temennya kalo suruh bersabar dan cuek aja. Katanya atasannya mau pensiun, tapi itu juga kalo jadi. 
B : Dia enjoy ga, bersikap sabar dan pura-pura ga ada masalah dengan atasannya? 
A : Justru itu, dia malah jadi kehilangan motivasi kerja dan mengeluh benci dengan atasannya. Tapi dia heran karena temen-temennya kok bisa betah dengan atasannya dan cuek aja. 
B : Saran kamu apa ke dia? 
A : Ya aku bilang, kalo memang ga betah, kerja ga enak, ya udah speak up. Orang kan beda-beda, ada yang memang memilih comfort zone, asal digaji, mau dizolimi juga ga masalah. Tapi ada juga yang lebih memilih supaya dirinya puas dengan mencari yang lebih baik. 
B : Itu bener sih, emang dia kerja berapa lama? Kok sepertinya ga pede kalo keluar dari rutinitas? Sampe dibela-belain stay padahal jelas kerja dengan hati ga bahagia? 
A : Mungkin sekitar 2-3 tahunan... 
B : Bukannya itu waktu yang lumayan kalo mau mencari hal yang lebih baik? Lagipula, kenapa dia ga berani untuk apply tempat lain? 
A : Ya itulah, aku ga tau. Sepertinya kalo disarankan yang baik agak ga mau dengar. Dia lebih memilih menghindari konflik daripada berdiskusi ataupun berpikir positif. 
B : Yah, yang penting kamu sudah bantu kan, dia tanya advise dan kamu sudah jawab. 
A : Betul sih, tapi ga abis pikir aja, kenapa ya bisa ada orang yang bener-bener cari comfort zone dengan menghindari konflik? Padahal jelas, hati ga bahagia, tapi diajak mencari solusi kok malah menolak... 
B : Why bother? You don't have to helping people that don't deserve for help. It's wasting time frenz... 
A : Yaahh... I guess you're right... Just wanna help though, can't help to giving advise if someone ask me... It's a pity, if some people with a large potential in them, not using it well but being stubborn and not open minded. 
B : That's true... But it's their choice, their call. 
A : Okay, got it. Thanks. 


Banyak orang lebih khawatir tentang besok, lusa, masa datang. Bahkan sudah pesimis walaupun belum mencoba. Ada yang jika ditanya, lebih memilih menghindari jawabannya. Memilih untuk bermalas-malasan, tidak bersikap serius, daripada bersemangat dan bersyukur atas semua yang Tuhan sudah berikan. 


Jika ada masalah, banyak memilih lari daripada mencari solusi. Untuk apa berkata 'tidak perduli karena sudah lewat' jika tidak dikatakan dengan niat forgive and forget? Justru dengan menghindari konflik, terkadang malah menyimpan kemarahan, dan ujung-ujungnya mempengaruhi mood dalam bekerja. Kalau memang tidak menemukan kebahagiaan itu, carilah. 
Jangan berpikir kebahagiaan itu dibuat oleh orang lain. Happines is come from inside. 
Apa hobimu, apa cita-citamu, apa pengaruh dirimu ke orang lain? Hal itulah yang menjadi hidupmu lebih berharga. Dan dengan sendirinya jika kamu telah puas akan pencapaianmu, bersyukurlah, maka kamu akan bahagia. Bukan karena apa yang dilakukan orang ke kamu, tetapi bagaimana reaksimu terhadap orang tersebut. 


Berterimakasih dan bersyukurlah kalau disekelilingmu selalu ada teman dan keluarga yang mensupport kita. Don't ignore them. Terkadang masalah yang kita alami, bisa lebih obyektif jika yang melihat adalah orang lain. Karena itu, cobalah untuk membuka pikiran dan menerima saran. Itu berat, pasti, tapi jika semua sudah berlalu, akan terlihat betapa besar bantuan Tuhan melalui orang-orang disekitar kita. All is well. 


"Janganlah kamu khawatir tentang hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Jadi, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."





"Janganlah kamu khawatir tentang hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Jadi, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."



March 4, 2011

Forgiven not Forgotten

It's been so many years, but the feeling still stay. Trying to forget, but it's not easy as it seems. Kenapa ya, setiap mengingat hal kecil, masih selalu merasa dongkol? I must get rid of it, must let it go. Apakah benar tiap manusia pasti menyisakan secelah perasaan untuk masa lalu? But i found out, sometimes it's still hurt. Mencoba melupakan, itu pasti, tapi menghapus perasaan? Itu berat... 

God is great, he always show me the best way for my life. Aku tau aku yang sekarang ini tidak pernah lepas dari kasih setiaNya. He show me what its good for me. Meskipun kadang jalannya tidak mudah, ada banyak pengorbanan, tapi tetap semua harus disyukuri. It's the matter of choice, jadi apa yang sudah dipilih, harus dipertanggungjawabkan.
Now I must learn to let it go, release the feeling, so I can be a better person. 




My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...