May 23, 2012

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 3 - End)

Hari ke-3 di Belitung menurut itinerary yang telah disusun adalah enjoy the Hoping Island, yaitu menyeberang ke pulau-pulau sekitar Belitung, dan pastinya snorkeling. Pulau-pulau yang menjadi tujuan kami antara lain Pulau Pasir, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar. 
Perjalanan dari hotel mulai pukul 7.30 pagi. Sesampainya di Pantai Tanjung Binga, kami bersiap-siap menyeberang. Pihak tour sudah mempersiapkan alat-alat snorkeling dan lifejacket untuk kami pakai naik kapal.

Pulau pertama yang kita tuju adalah Pulau Pasir, yang mana menurut guide kami sering dijumpai Starfish (bintang laut) yang cukup besar. Kami sempat berfoto-foto sebentar disana, dan kemudian lanjut ke Pulau Batu Berlayar. Pulau ini sangat mungil sekali, mungkin sekitar 10-15 menit sudah berhasil dikelilingi. Batu-batu disini sangat oke sekali, sepertinya memang ini peninggalan prasejarah. Batunya besar sekali, dan cukup banyak.


Sehabis dari Pulau Batu Berlayar, kami lanjut lagi ke Pulau Burung. Disini kami tidak terlalu banyak berfoto karena relatif mirip.  

Pulau Burung
The last island yang kami kunjungi adalah Pulau Lengkuas, di pulau ini ada sebuah mercusuar yang terawat baik meskipun peninggalan jaman Belanda. Mercusuar ini berwarna putih dan kurang lebih tingginya sekitar 70 meter dengan 18 lantai. Kami berusaha naik sampai atas, tapi gue uda tepar di lantai 13 (dan gue ga tau kenapa KO-nya di lantai ini). Tapi overall gue uda bisa dapet foto-foto yang ga kalah Oke dengan yang dilantai 18. Hehehe...

Mercusuar Pulau Lengkuas

View Pulau Lengkuas dari Mercusuar

Overall Pulau Lengkuas ini cukup unik meskipun tidak terlalu besar juga, tapi bersih. Ada penyewaan tikar untuk bersantai di Pantainya. Siang itu kami sekalian makan siang disana, rice box dibawakan oleh guide kami. Nyam-nyam enak bener makan siang disana, setelah cape naik Mercusuar dan puter-puter pulau. Mana matahari sedang terik-teriknya, sukseslah kita ber-tanning ria di Belitung.

Setelah makan siang dan istirahat sejenak (kalau lama bisa ketiduran saking enaknya angin disana), kami melanjutkan untuk snorkeling di sekitar Pulau Lengkuas. Sayang kami ga ada yang bawa underwater camera, memang untuk terumbu karangnya tidak sebanyak dan secerah coral di Indonesia Timur (Alor, Wakatobi, ataupun Komodo). Yah tapi karena ini snorkeling gue yang pertama, gue sih tetep enjoy aja, hehehe...

Puas snorkeling, kita mampir di Pulau Babi untuk istirahat. Dinamakan Pulau Babi karena banyak Bulu Babi disana, yang katanya kalau ketusuk bakalan sakit + gatal. Untungnya kami semua baik-baik aja disana. Malahan gue ama temen gue sibuk berenang sana-sini karena airnya enaaakkk banget, serasa kolam renang pribadi yang super luas. Rasanya ga ada puas-puasnya berenang disini, pengen aja sampai malem kalo ga inget harus nyeberang balik lagi ke Pantai Tanjung Kelayang.

Sore hari sekitar jam 4, kami balik ke Pantai berhubung air laut mulai tinggi. Sesampainya di Tanjung Kelayang, matahari sudah tertutup awan, jadi kami tidak dapat view sunset disana. Kami putuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam di Pantai Tanjung Tinggi sekitar pukul 7 malam. 

Sesampainya di Tanjung Tinggi, kami sempatkan foto-foto sebentar di plang lokasi pembuatan film Laskar Pelangi, dan kemudian minum kelapa muda tak lupa ngembat sepiring Indomie goreng yang ajibb banget saat lapar mendera. Beberapa teman masih mau berfoto-foto di Pantai, kalo gue uda cape, enough deh photo sessionnya, saatnya istirahat sambil menunggu makan malam.

Menu makan malam kali ini seperti biasa adalah seafood, kepiting saos padang dan masakan ikan khas belitung, yaitu Gangan. Rasanya maknyus, sedap! Gangan ini dibuat dari Ikan Kepala Ketarap, menggunakan kuah kuning yang rasanya segar dan asam-gurih. Gangan ini sama sekali tidak amis. Sayangnya karena laper berat, gue lupa foto. So inilah foto yang gue unduh dari Kaskus.

Gangan Ikan Kepala Ketarap (pic from Kaskus)

Overall makan malam kali ini superb deh, kita pulang sekitar pukul 8 malam dengan perut kenyang dan hati gembira.


Keesokan harinya, kita memutuskan untuk mencari makan pagi yang simpel karena kami harus balik ke jakarta. Ternyata sepanjang jalan, tidak juga dijumpai warung yang buka pagi. Jadi kami hanya cukup dengan minum kopi di warkop yang cukup ramai dikunjungi, yaitu warung kopi AKE (Cafe Senang). Meskipun namanya Cafe, tapi jangan bayangkan seperti cafe di Jakarta macam Starbucks atau Coffee Bean, cafe ini sangat simpel, dan lebih kearah warkop.


Kita hanya memesan kopi susu dan kopi hitam saja, rasanya tidak jauh berbeda dengan kopi Manggar. Mungkin memang selera di Belitung adalah kopi yang seperti itu. Setelah selesai mencicipi, kita melanjutkan lagi perjalanan menuju bandara. Jalanan sepi, namun rapi, tanpa macet dan aspalnya mulus. Jauh beda dengan kondisi Jakarta yang padat, macet, dan banyak tempat beraspal bolong-bolong.

Finally, akhirnya kita sampai juga di bandara, dan bersiap-siap untuk balik ke Jakarta lagi. Ciaoo Belitung, we will miss you a lot!



May 21, 2012

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 2)

Hari kedua (17 Mei) itinerary kita adalah mengunjungi Vihara Dewi Kwan Im di Belitung Timur. Ternyata perjalanan kali ini cukup jauh, sekitar 1.5 jam. Padahal di Belitung ini, jalanan sangat sepi sekali dan aspalnya mulus. Bayangkan kalo di Jakarta, mungkin perjalanan bisa menjadi 5 jam.... -_-

Kita sampai Vihara Dewi Kwan Im ini sekitar pukul 10 pagi, suasana cukup sepi hanya beberapa orang saja yang terlihat sedang membersihkan vihara. Tidak terlalu banyak yang bisa dilihat karena sepertinya tidak berbeda dengan vihara yang lain. Menurut penjelasan tour guide kita, di hari-hari tertentu saat ada kegiatan keagamaan, kita bisa diramal oleh biksu disana.

Vihara Dewi Kwan Im

Setelah puas memutari Vihara, kami melanjutkan perjalan ke Pantai Burung Mandi. Perjalanan hanya sekitar 10 menit dari Vihara. Pantainya cukup bagus, sayang karena sudah siang, untuk berfoto-foto cahayanya sangat-sangat terang sekali.


Setelah berfoto-foto, kami mulai merasa lapar, tetapi ternyata ada Pantai Tambak yang lokasinya bersebelahan dengan Pantai Burung Mandi, akhirnya kami menyempatkan mampir sebentar sebelum melanjutkan untuk makan siang. Menurut guide kita, lebih baik makan siang dipesan terlebih dahulu, jadi begitu sampai bisa langsung tersedia. Kami pun setuju, mengingat di Belitung ini pelayanan untuk makanan sepertinya memang slow sekali.

Di Pantai Tambak ini mirip dengan Pantai Burung Mandi, jadi gue ga terlalu banyak berfoto-foto. Kami tidak lama di Pantai ini, sekitar 30 menit saja, kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Manggar untuk makan siang.
Desa Manggar ini cukup terkenal dengan kopinya. Banyak sekali warung kopi disini, jangan bayangkan seperti Starbucks atau Coffee Beans, warkop disini betul-betul warung kecil yang menyediakan kopi. Tapi sepertinya memang kopi dan having chit-chat di warungnya telah menjadi lifestyle juga. Hal itu terlihat dengan banyaknya warkop-warkop yang bermunculan tidak terlalu jauh.

Sekitar pukul 11.30 kami sampai di Bandoeng Rivers sebuah warkop yang cukup terkenal, dan juga menyediakan makan siang buat kami. Lokasinya cukup oke, karena terletak di pinggir sungai, sehingga kami serasa makan di warung apung. Sebetulnya Bandoeng Rivers ini juga bisa menikmati water-sports seperti jetski, banana boat. Tapi karena kami masih ada kunjungan ke pantai yang lain, maka lebih baik kami istirahat dan makan siang saja. Tak lupa juga kami memesan kopi yang katanya terkenal itu. Menurut saya sih, kopinya tidak istimewa, tapi mungkin karena dinikmati bersama dengan sepoi-sepoi angin laut, jadi terasa lebih istimewa, hahaha....

Setelah kelar makan siang dan menikmati kopi Manggar, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai selanjutnya, yaitu Pantai Tanjung Tinggi. Ini pantai lebih oke dari yang sebelumnya karena ada banyak batu-batu granit yang sangat unik sekali. Sunset agak kurang lama karena cuaca mendung, tapi overall hari kedua berjalan dengan OK.


  

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 1)

Belitung, adalah pulau yang terkenal akan keindahan pantainya dan telah berhasil dipopulerkan oleh film Laskar Pelangi. Long weekend kemarin ini, gue dan temen-temen telah berencana untuk trip ke sana sejak beberapa bulan yang lalu, lumayan dengan modal tour IDR 1.250.000,- per pax (sejumlah 6 orang) plus tiket Sriwijaya Air buy 1 get 2 (menggunakan BNI), akhirnya terwujud juga.

Kebetulan tiket berangkat yang kita dapatkan itu pukul 14.35, tapi ternyata setelah kita buru-buru ke terminal 1B Soetta (karena baru pulang dari kantor), flightnya delay sekitar 40 menit. Untunglah mereka cukup berbaik hati menuruti aturan keterlambatan pesawat, yaitu dengan menyediakan makan siang yang walaupun seadanya, tapi cukuplah untuk isi perut.

Perjalananan Jakarta (Cengkareng) - Belitung (Tanjung Pandan) ternyata tidak lama, hanya dibutuhkan kurang lebih 1 jam saja. Pesawat kami mendarat dengan cukup 'kasar' di landasan airport sana, entah karena Pilot Sriwijaya kurang jam terbang, atau karena landasannya memang kurang panjang. Apapun itu kami tetap bersyukur sampai di Belitung dengan selamat.

 
Sesampainya di bandara, kami telah dijemput oleh tour yang kami pesan sebelumnya, yaitu Gerbang Belitung (www.gerbangbelitung.com). Contact person dengan Pak Hariyanto. Gue pilih tour agent ini karena harga relative murah, dan itinerary lebih flexible, jadi sangat cocok dengan kita yang bener-bener pengen have fun disana.
Setelah telpon dan mencari-cari, ketemu juga Mas Hari nya disana, dia bersama seorang temannya juga, yaitu Riko, yang nantinya akan menjadi tour guide + supir kita selama 4D3N. Kami dijemput pakai APV, yang untungnya cukup leluasa untuk barang kami.

Perjalanan menuju Hotel tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30 menit. Sebelum sampai ke hotel kita mampir untuk makan Mie khas Belitung, yaitu Mie Belitung ATEP. Rasanya lumayan juga, cukup manis (tanpa perlu menambahkan kecap), beberapa teman bilang mirip Mie Celor. Untuk minuman relatif tidak berbeda dengan Jakarta, tetapi jeruknya menggunakan jeruk kunci, jeruk kecil-kecil tetapi cukup manis.

Mie Belitung

Setelah makan kenyang, kita menuju ke Pantai Tanjung Pendam untuk menikmati sunset. Sayangnya sore itu agak mendung, jadi kita hanya bisa foto sunset yang tidak terlalu OK, but ga masalah, kita sempat foto-foto bareng di pantainya yang ciamik.


Puas di Pantai Tanjung Pendam, kita bener-bener menuju hotel Pondok Impian 2 di Jalan Pattimura No.8, Tanjung Pandan, Belitung. Ternyata, ada masalah muncul saat check-in, kami ber-6 hanya disediakan 2 kamar. Menurut pihak tour, ada miskomunikasi antara tour dan hotel. Akhirnya karena kami sudah cape dan hotel-hotel lain penuh, terpaksa kami menggunakan additional bed. Untuk itu kami nego meminta penurunan harga paket tour. Pihak tour cukup membantu untuk nego dengan hotel, sementara kami beristirahat dan bersiap-siap untuk makan malam.

Makan malam kali ini adalah seafood (tentunya) yaitu cumi bakat dan sop ikan, yang memang enak karena sama sekali ngga ada amisnya. Nama tempatnya adalah Warung Seafood Bang Pasha, yang nampaknya cukup terkenal disana karena ramai sekali yang makan. Lokasinya dekat dengan pantai, jadi seperti food court dekat pantai (versi sederhananya).
Selesai makan kita balik ke hotel untuk istirahat setelah seharian perjalanan.


Lanjut ke Part 2


 



My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...