Manusia memang makhluk sosial, ga mungkin sanggup hidup sendiri selamanya. Tapi gimana mau hidup sendiri, lah lahir juga dari seorang ibu, which mean you're not alone...
Sewaktu kecil, kita punya yang namanya 'teman sepermainan' yang isinya fun-fun aja. Semakin besar, kita pasti semakin selektif mencari teman yang cocok. Sejujurnya, klasifikasi teman yang cocok ini secara tidak langsung pasti membuat lingkup sosial kita juga mengecil. Namun, meskipun mengecil, inner circle (kaya ubersocial aja) kita bisa ada beberapa. Ada komunitas sesuai hobi, teman sd, teman smp, teman sma, temen kuliah, teman kantor, dan banyak lagi lainnya.
Sebanyak komunitas yang ada, tidak semuanya menciptakan apa yang dinamakan Real Friend. Ada banyak teman yang memang sekedar teman, tapi ada pula teman yang bisa dijadikan sahabat. Tempat kita curhat dari A-Z. Teman yang baik, seharusnya justru bersikap jujur kepada kita, misalnya menurut dia kita melakukan kesalahan, memang perlu kita diberikan masukan. Sebagai teman yang baik, tentu kita tidak ingin sahabat kita terjerumus dalam hal yang salah kan?
Memang nobody perfect, meskipun seorang sahabat ada yang kita anggap real friends, sometimes, they can do the awfull things. Yang kemudian bikin kita berpikir ulang, apakah dia memang sahabat kita, atau cuma sekedar teman karena terpaksa? Istilahnya ga cocok tapi dicocok-cocokkan...
Itu bener banget... Gue alami semua itu. Bahkan sampai sekarang, gue merasa 'sulit' untuk membuka diri sejujurnya kepada seseorang. Buat gue, karena pernah ngalami pahitnya punya temen yang ternyata ngejelek-jelekin gue dibelakang, gue lebih memilih untuk menjaga sikap dengan ga bersikap too open with anyone. Secret is your weakness, sometimes.
Gue punya beberapa temen (yang sampai sekarang sulit gue bilang best friend), karena sering bersikap aneh. Ada yang menyombongkan materi, sampe dia berpikir bahwa hanya dengan materi dia bisa menaklukan dunia. Serasa orang kaya baru, but actually, I don't care how much she have. Gue kenal dia sejak sebelum kerja, so why bother with all her money?
Kemudian ada lagi, temen yang narsis abis, tiap seminggu sekali ganti foto profil di FB dan show-off kalau dia sedang hang-out di cafe, mall, or manapun itu. Ada lagi temen yang paling demen gretongan, jauh kaya apa juga dijabanin asal bisa have fun gretongan. Sampai kalau gue ulang tahun, dia nanya-nanya mulu mau dirayain dimana. Tapi begitu dia ulang tahun, dianya pura-pura bego. Aneh kan? Lagipula, dengan semua glamouritas yang keliatan di foto, semua orang pasti mikir dia adalah orang yang suka dengan nightlife... yah, how can I blame people who thinks like that?
Nah yang gue sebelin banget, ada seorang temen yang demen manfaatin. Kalau dia punya acara, ataupun sesuatu rencana, dia ga mau bilang ke gue dari awal, tapi ntar nih kalo uda mau berangkat dan dia ga ada kendaraan, baru tuh ngajakin gue. Duh, empet banget! Mana sering pula harus ketemu dengan dia. Gue bener-bener merasa ga dianggep, dan cuma dimanfaatin karena dia pikir gue ga penting kali. Be honest, ketemu orang kaya gitu, gue ga tau harus bersikap gimana. Kalau gue sombong, berarti gue ga lebih baik dari dia. Tapi kalo gue diem aja, kok menyakitkan. Gue ga tau alasan dia bersikap seperti itu, some says dia sirik sama gue. Tapi apa sih yang harus disirikin? Gue bukan orang sombong, tapi gue emang bukan orang yang kepo, gue lebih suka diem, ngenet, dan baca buku. Yah please jangan disalah artikan gue ga mau negor-negor.
Temen gue ada yang menyarankan : "Udah cuekin aja, kalo emang ga cocok, ya jangan dipaksa." Yah, bener sih, tapi kan gue ketemu tiap hari... masa mau pura-pura bego mulu. Sekali-dua kali ya okelah, but it almost happen everytime! Kadang gue sampai ga tahan, pengen hibernate mode on biar ga usah ketemu ama dia. But how?? Dengan begitu gue mengaku kalah dan ga strong enough. Beside yah, bukannya gue pelit... tapi kalau yang namanya cuma dimanfaatin, pasti ga ada yang mau lah... Kalau dari awal gue ngerasa dia temenan ama gue itu tulus, pasti lah gue mau bantuin dia. Don't expect something good in return if you can't give the best of you. So far sih, gue masih sabar dan tawakal buangeettt ngadepin dia, yah gue kan positive thinking, siapa tahu one day dia bisa berubah... Be strong! And believe everything happen for a reason. God will show you the best way to live...
-luv bff-
No comments:
Post a Comment