December 14, 2011

Suatu sore dengan mbak training di SPBU Shell


Shell logo, my fave SPBU
Sedikit intermezzo aja, kemarin sore gue isi shell di spbu dekat kantor. Kebetulan banget, yang ngelayani adalah seorang mbak yang pakai baju putih bawahan hitam, menandakan dia sedang training. Seperti biasa, prosedurnya :
parkir -> ditanya : isi berapa? ->
dijawab isi xxx rupiah (atau) xxx liter ->
(background kerja : pembeli buka tutup tangki, petugas spbu nge-set permintaan di mesin) sambil tanya : kaca depan mau dibersihkan? -> dijawab : oke, fine, boleh -> kemudian kaca dibersihkan.


Nah, kali ini, sepertinya gue missing di "petugas spbu nge-set permintaan di mesin", jadi saat gue buka tangki, gue uda ga perhatikan lagi. Yang pasti sebelumnya, gue uda bilang : "Seratus ribu ya mbak, shell super extra." Ciehh... gaya gue isi shell extra, abisnya mobil gue mulai be-be-be-berat tarikannya. The next thing happen adalah, gue ngobrol ama temen gue, dan ada mbak training lain yang datang mo angkat itu pumpnya sambil nanya ke mbak training pertama (yang ngelayani gue) : "Ini diisi berapa?". Dijawab oleh mbak 1 : "Seratus ribu". Mbak ke-2 nyaut : "Lah ini kok uda dua ratus an?". Sampe ke bagian ini, gue uda mikir, haiyaaa something wrong laaa... Langsung gue liat di mesinnya, tertera : Amount 214.000 dan liter-nya 26.9. Duerrrr! Jadi si mbak ke-1 tadi ternyata ga nge-set permintaan gue di mesin. Bagooosss...


Gue ngeliat si mbak training 1 (yang ternyata bernama Maya) mulai panik, temennya kemudian panggil supervisornya untuk mengatasi kekecauan ini. Gue sih kalem aja, secara gue ga salah. Jelas-jelas gue uda bilang dan temen gue-pun menguatkan pernyataan gue. Si spv datang tergopoh-gopoh, minta penjelasan. Yah gue ceritain aja kalo gue mau isi cepek tapi ternyata bablas, dan gue minta solusinya.
Si spv (kinda wise enough) bilang, solusi pertama : "Kalau ibu mau bayar yang tertera, tentu kami sangat senang.." (yay! pastinya lah...) trus dia diem.
Gue saut aja : "Nah solusi kedua gimana Pak? Gimana kalau 50:50 aja? Saya bayar 100 ribu, sisanya bagi 2?" 
Kebetulan si spv nampaknya (mungkin) ngerasa ini solusi yang cukup baik, dia lempar pertanyaan ke mbak training itu : "Gimana Maya?"
Mbak training menjawab :"Ya ga pa pa, tapi saya ga bisa bayar sekarang Pak".
Jawaban yang cukup melas, so aku timpali : " Kalau gtu, saya bayar 170ribu aja, karena saya juga ga minta diisi segini loh. Oke kan Pak?"
Dan yak akhirnya dengan shell super sebanyak 26 liter dengan harga 170 ribu (gue meng-ignore kesalahan si mbak, bahwa sebenernya gue minta super extra, bukan super!).


Sebenernya kejadian itu gue tau suatu ketidaksengajaan, karena itu gue akhirnya mau bayar 70:30, bukannya 50:50. Tapi yah bukannya apa-apa sih, selama ini hidup gue besar dengan didikan reward and punishment, jadi kalo ada kesalahan, sedikitnya kita pasti harus bertanggung jawab. Gue mau supaya mbaknya juga (walaupun hanya menanggung 44ribu saja), dia bisa lebih waspada nantinya. Mungkin banyak yang ga setuju sama gue, ada yang bilang : Napa ga dibayar sekalian? Tapi gue yakin sih, yang bilang seperti itu belum pernah dalam kondisi kaya gue. Kasian sih iya, tapi buat gue, tiap orang pasti harus bertanggung jawab atas tindakannya. Karena gue pun belajar dengan cara seperti itu. Saat gue salah beli barang, masih syukur kalo barang bisa dituker, kalo engga? Ga mungkin juga gue mengharapkan penjual kasian dan kasi gue 'free' atas kesalahan gue itu. And I think everything has it price, including experience I suppose...

No comments:

Post a Comment

My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...