September 22, 2014

New Cosmetics - Recommended!



Kemarin weekend, gw terima undangan married seorang teman kantor. Setelah sekian lama gw ga kondangan, akhirnya gw harus bersiap-siap rempong make up-an demi temen baik gw itu. Mulailah petualangan dengan mencari make-up, terutama foundation (foundie) yang lumayan awet dan cover up segala bentuk titik-titik hitam dimuka.

Kebetulan hari Minggu, hubby ngajakin cari sepatu buat kondangan karena sepatu lamanya udah pensiun. Iseng-iseng gw coba muter-muter di Matahari Pluit Village bagian kosmetik untuk cari-cari merk yang mungkin masuk budget di kantong. Sempat terpikir untuk beli Maybelline BB Cream aja, atau foundie Maybelline yang agak lumayan. Tapi gw ternyata terhenti di counter seberang Maybelline. Namanya Make Over. Sepintas ini merk kelihatan bagus banget. Gw kirain merk luar, tapi setelah cek dan ricek, ternyata pabriknya sama dengan Wardah. Mungkin versi premiumnya dari Wardah.

Secara penampilan, ini merk cukup menarik. Sama sekali ga keliatan kalau merk lokal. Packagingnya menarik, dan itemnya lumayan lengkap. Kebetulan beautician nya juga ramah. Pas gw bilang  mau cari foundie yang lumayan, dia menawarkan 2 pilihan, Liquid or Creamy. Dengar-dengar dan baca-baca, Liquid lebih cocok untuk muka dengan kulit berminyak, karena hasilnya bisa matte. Sedangkan dengan Creamy, terkadang lebih cepat berminyak. Mbaknya cepat tanggap, langsung dia offer foundie Liquidnya. Dicobain di tangan, kok ga yakin warnanya bisa cover up. Akhirnya dia menawarkan di make-up aja sekalian. Gw pikir-pikir, emang lebih real kalo langsung make up. Jadi gw oke aja dia suruh gw duduk di meja make up, dan mulailah dia beraksi.



Pertama dia pakein gw Make Up Removal, setelah itu pakai Hydration Serum, sebagai primer make-up. Serum ini juga berfungsi sebagai face primer, supaya make up bisa bertahan lama. Kemudian baru pakai Ultra Cover Liquid Matt Foundation #03 Nude Silk. Trik dari beauticiannya, kalau untuk daerah T, harus dipakein lebih banyak supaya ga cepet berminyak. Dengan pemakaian agak lebih tebal, memang ternyata hasilnya cukup bagus. Muka terlihat lebih halus dan cerah. Mbaknya juga memakaikan gw Silky Smooth Translucent Powder #02 Rosy dengan brush supaya hasilnya lebih natural. Setelah itu sedikit menggunakan Face Contour Kit supaya ada shade di pipi. Overall cukup dengan 3 macam produk ini, hasilnya cukup memuaskan. Mbaknya menawari untuk penggunaan lipstick supaya muka tidak pucat, akhirnya gw pilih warna pink nude Ultra Shine Lipstick #13 Everlasting Kiss. Sepertinya ini warna baru, karena gw cek di catalog nya, belum ada.

Demi melihat penampilan yang cukup oke, dan ternyata harganya tidak mahal. Foundie harga IDR 119.000,- dan Lipstick seharga IDR 69.000,-. Quite cheap for a good result like this, akhirnya gw beli juga. Dan setelah sampai rumah, baru nyesel kenapa ga sekalian ngeborong Hydration Serum nya yang cuma seharga IDR 98.000,-. Ga apalah, nanti kalau jalan-jalan lagi, baru borong sekalian Face Contour Kit-nya IDR 105.000,-. For now, I'm happy for what I bought ^^

September 19, 2014

Surprisingly tired... Bored...


Last week I felt so confuse, and a bit upset with my condition. But in the other side, I believe that nothing in coincidence. I've got a great offer, but I can not take it. It's a pity actually, but maybe there's another way for me to reach something better.

Ok, leave it.

Akhir-akhir ini ke kantor rasanya cape sekali.
Mana harus bikin report terus-terusan, ya ampun Tuhaaann... this kinda bulshitt! Gue benci banget sama yang namanya laporan. Masih mendingan kalo laporan itu realistis, kalau cuma buat keren-keren, what for?
Percuma bikin report, kalau tiap saat hasil juga tidak diaplikasikan. Sama seperti meeting terus-terusan, tapi pada akhirnya solusi/keputusan yang ada juga cuma dianggurin. Trus ngapain repot-repot meeting yang never ending? I don't get it!


Today ada survey dari kantor. Anonim sih. Tapi intinya untuk cek dan ricek mengenai company. Gw jawab aja jujur. Menurut gw, yang namanya big company, sudah seharusnya punya standar yang jelas mengenai apapun. Gaji, fasilitas, tunjangan, karir, anything yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan/karyawati nya. Bukan cuma gedung besar aja yang dimodalin. Karena dengan pekerja yang sejahtera, bisa dipastikan 85% akan loyal. Sementara sisanya, pasti akan menjadi kutu loncat untuk karir ataupun tawaran yang mungkin lebih luar biasa. Who can blame them?



Perusahaan yang baik pasti akan menghargai karyawan/karyawatinya. Dengan adanya rasa dihargai, pekerja akan lebih terpacu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik, yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan juga. Kalau ditanya kenapa banyak terjadi turn-over, sebenarnya permasalahan terbesar pasti ada di manajemen. Contohnya, karyawan yang kecewa dengan karirnya, kecewa dengan fasilitasnya, kecewa dengan gajinya, kecewa dengan job-desk yang serabutan tidak sesuai dengan deal awal, atau bahkan kecewa karena tidak adanya training yang tepat sehingga kemampuan tidak mengalami peningkatan.

Di beberapa divisi, terkadang apa yang diinginkan atasan, susah untuk diwujudkan karena atasan cenderung tidak mau tahu kesulitan bawahannya. Menganggap sepele masalah, tetapi juga tidak memberikan solusi yang tepat. Di tengah kebingungan-kebingungan seperti itu, tak ayal karyawan yang tidak mendapatkan pencerahan, memilih mundur dan mencari pekerjaan yang lain.

Jika memang pekerjaan itu tidak sesuai dengan personality kita, sebenarnya tidak cukup baik untuk
dipertahankan. Tapi terkadang, manusia terikat dengan titel-titel yang menyertainya. Entah karena gengsinya, lokasinya, dan yang terpenting : gajinya. Some people meant to be an entrepreneurs, but the other actually fit to be workers. Untuk orang yang biasa bekerja dengan gaji yang rutin dan teratur, menjadi wiraswasta itu cukup berat. Banyak yang harus dipertimbangkan, misalnya biasa selalu pegang duit, trus nantinya jadi kadang banyak, kadang sedikit. Harus benar-benar pintar mengatur keuangan. Tidak semua orang 'lulus' dalam masalah mengatur keuangan.

Pada dasarnya, sebuah perusahaan yang menghargai para pekerjanya dengan selayaknya dan sesuai standar, umumnya bisa berkembang dengan sehat. Perusahaan dan para pekerjanya, dapat bersama-sama membangun situasi dan kondisi yang kondusif demi kemajuan bersama. Kegalauan-kegalauan itulah yang sekarang menyerang gw. Masih 3 bulan sebelum gw akhirnya cuti melahirkan dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dihilangkan dari pikiran gw.





September 5, 2014

Mencairkan Jamsostek, Ternyata Tidak Sulit...

Kemarin iseng-iseng mau coba mencairkan duit Jamsostek gw (sekarang BPJS) yang berasal dari kantor lama. Duitnya sih ga seberapa banyak, tapi lumayanlah buat tambahan beli baju hamil #eh. Kebetulan gw udah sesuai dengan persyaratannya, yaitu minimal sudah berhenti selama 5 tahun 1 bulan, sementara gw udah 7 tahun. Rencana pencairan ini juga karena gw denger dari saudara, kalau sekarang proses tersebut lebih mudah selama persyaratan dokumen sudah dipenuhi.

Yang ribetnya pada waktu itu justru malah mencari lokasi Jamsostek terdekat. Seingat gw, di arah daan mogot, dekat perempatan cengkareng ada. Tapi saat gw kesana, kok sudah closed. Bahkan gedungnya disewakan. Amsiong dah! Berbekal Goggle Maps, akhirnya ketemu yang dekat sana, yaitu Cabang Grogol. Karena cek nya hanya dari G-Maps, gw ga yakin lokasinya di sebelah kiri or kanan jalan. Ternyata gw kebablasan, tau-tau udah sampe perempatan Grogol. Luarrr biasaaa!!
Pantang menyerah, gw balik nyariin lagi. Akhirnya ketemu juga, dari arah CL disebelah kiri jalan. Pantas aja kaga ketemu, namanya udah ganti jadi BPJS. Hahaha...

Persyaratan yang diminta untuk pencairan tersebut tidak terlalu banyak, cukup :
- Kartu Jamsostek,
- Surat Paklaring (dan duplikatnya/copy),
- KK (dan duplikatnya/copy),
- KTP (dan duplikatnya/copy),
- Buku tabungan (dan duplikatnya/copy) jika ingin uangnya ditransfer.
Kemudian setelah semua lengkap, kita mengisi form yang diberikan disana. Nanti dokumen tersebut dikumpulkan oleh petugas untuk dicek kelengkapannya, dan diberikan nomer antrian. Berhubung gw lupa Buku Tabungan, terpaksa gw minta pencairan cash. Mbak Tellernya setuju setelah cek dana Jamsostek gw masih 'ga seberapa'. Akhirnya setelah menunggu sekitar 3 jam, kelar juga semua prosesnya. Jamsostek gw bisa diambil cash.
Lega juga, pendingan satu persatu berkurang... :)


My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...