August 29, 2014

Perpanjangan Passport, Done!

Setelah sekian lama, akhirnya gw menyempatkan diri untuk mengurus passport yang uda hampir expired di bulan depan (September). Awalnya agak males-males juga ngurusin sendiri ke imigrasi, tapi setelah browsing sana-sini, nanya kanan-kiri, akhirnya gw putuskan untuk urus passport sendiri. Toh gw juga ga lagi buru-buru, pikir gw begitu. Lagipula setelah cek biaya c*lo (nuttttt-sensor) selesai dalam 4-5 hari itu bayar 600 ribu. Sementara kalo urus sendiri, biayanya per 2014 ini 355 ribu, untuk passport biasa. Untuk biaya lengkapnya, bisa cek disini : http://www.imigrasi.go.id/index.php/layanan-publik/paspor-biasa#masa-berlaku-dan-biaya.












Akhirnya gw coba daftar online dulu di link : http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp, menghemat waktu ceritanya. Sebelumnya (waktu liburan sekolah anak-anak di bulan Juli) gw sempat mencoba daftar online, ternyata ga dapat reply email dari imigrasi. Kali ini gw coba lagi, mengingat sekarang bulan 'biasa', bukan liburan, semoga bisa sukses pendaftaran onlinenya. Ternyata memang benar sesuai prediksi, pendaftarannya lancar jaya. Begitu submit langsung email notifikasi dari Imigrasi gw terima. Di notifikasinya tertulis kita harus bayar 355 ribu melalu setoran BNI dengan nomer sekian-sekian. Slip ini tinggal kita bawa aja ke BNI nya, mereka uda tau harus bagaimana. Nanti setelah dilakukan pembayaran, BNI akan kasi kita bukti pembayaran, dan bisa kita langsung klik link konfirmasi yang dikirimkan oleh email dari Imigrasi sebelumnya.
Setelah konfirmasi bukti pembayaran, kita bisa pilih tanggal kedatangan di Imigrasi yang diinginkan. Udah gitu aja, done proses pertama.

Akhirnya setelah dapat konfirmasi tanggal by email, berangkatlah gw pagi-pagi untuk urus ini passport. Sempet juga terbersit pikiran, ngurus passport ini bakalan sampe bubar makan siang, secara pembuatan awal di Imigrasi Jakarta Barat, lama banget. Antrinya panjang. Kali ini gw coba di Imigrasi Bandara Soetta, karena dekat dengan rumah. Tapi gw tetap ga yakin bakalan cepat, jadi gw sampe bawa bekal makan siang, kali-kali aja ngga bisa ditinggalin itu antrian buat cari makan.

Jam 7 kurang 15, gw sampe di kantor Imigrasinya. Dapat parkir ciamik, dibawah pohon yang gersang, tapi masih oke lah. Antrian sudah ada sekitar 15 orang. Lumayan pagi juga mereka, entah nyampai di Imigrasi jam berapa, mungkin jam 6 udah antri kali ya. Langsung gw cari tempat duduk sesuai urutan aja, jadi di bagian paking belakang. Ada enci-enci mau perpanjangan juga, nanya-nanya antrian dari mana, gw jawab antrian dari deket pos satpam, makin kesini makin belakang. Akhirnya malah kita ngobrol juga, ternyata mereka belum daftar online, jadi masih manual. Untuk manual dibatasi 70 orang, sementara untuk online sampai 100 orang. Karena gw datang pagi dan online, gw dapat antrian nomer 3. Not bad!

Tunggu punya tunggu, karena kantornya buka jam 8. Gw cek persyaratan gw dulu, sebenernya perpanjangan itu syaratnya ga rempong cukup sbb :
1. Akte kelahiran dan foto copy-nya
2. KK Keluarga dan foto copy-nya
3. KTP dan foto copy-nya. Jangan lupa, untuk KTP harus di foto copy di kertas A4, ga boleh dipotong.
4. Paspor lama dan foto copy-nya.
Ternyata setelah cek dan ricek, Akte Kelahiran asli ketinggalan dirumah. Duh, mati deh. Mana KTPnya gw copy tapi dipotong pula. Ya udah akhirnya ke fotocopy-an dan copy ulang untuk KTP nya.

Jam 8 pas, pintu dibuka dan dipanggil. Gw cepet dipanggil karena antrian no.3. Langsung menuju loket untuk menyerahkan bukti transfer BNI. Kemudian dikasih nomer untuk antri di ruang cek dokumen. Sekitar 10 menit kemudian, gw dipanggil. Gw serahkan semua dokumen, dan bilang dengan jujur ke Ibu yang cek dokumen, kalau Akte gw ketinggalan. Ternyata dengan santainya dia bilang gak apa-apa. Thanks God!
Proses cek kelar dalam 5 menit. Kemudian dia info untuk antri foto jam 9. Sambil menunggu, ternyata gw sempat beli minum juga di kantin mereka. Tapi mahal Bo! Cuma teh kotak aja dijual 5000. Hahaha... namanya juga aji mumpung ya. Sekali-sekali ya sudahlah...

Jam 9 lebih 10 menit gw dipanggil buat foto. Setelah sedikit retouch, akhirnya sesi foto dimulai. Si Ibu sempat nanya, mau diulang lagi ga. Gw ga pake malu-malu minta kaca supaya rambut bisa ditata. Si Ibu baik juga nyariin kaca, hahaha... Dan sesi shot kedua dilakukan. Hasilnya mendingan, walopun ngga bagus-bagus amat. Ya gw lagi gendut karena hamil, apa boleh buat. Akhirnya sesi foto selesai, gw diminta balik ambil passport 3 hari dari hari itu. Passport, done!


August 11, 2014

Minggu Pertama dengan ART plus Bad Service Nex TV Kabel

Memang nikmat punya ART. Pulang kerja lihat rumah bersih dan rapi, wuih rasanya luar biasaaa..... *senyum-senyum terus*
Sekarang udah mulai bisa sekalian menyusun daftar menu sebulan. Jadi bisa bawa bekal ke kantor juga. Lumayan lah... Agenda pengiritan karena banyak pengeluaran juga sejak hamil.
Repotnya adalah hubby yang serba ga doyan. Dikasih makanan simpel, kek sayur bayam, sayur kangkung, tempe goreng, suka ga doyan. Jadi rempong juga ya bikinnya. Harus pikir baik-baik menu apa yang sekiranya si mbak bisa masak, dan hubby doyan.
Mengingat lagi hamil, gw harus cari menu yang 'menyehatkan'. Jadi sebisa mungkin menghindari gorengan. Tapi mbak ini perlu diuji duluan, bisa masak apa aja nih. Kalau memang enak, ya bolehlah diminta masak yang lebih ribet daripada sekedar oseng/tumis dan goreng.

Btw, mengenai masalah rumah, gw masih harus beli rak sepatu untuk merapikan ruang. Kemarin weekend sudah sempat nyicil beli kursi dan meja untuk teras. Satu persatu baru nih bisa dibenahi. Jadi tinggal bikin lemari baju dan kitchen set aja.
Rencana kedepan sih, "Ada barang tak terpakai, jual saja di olx.com". Target bersih-bersih rumah, jual spring bed (diganti yang single tapi 2 in 1). Trus jual sofa yang makan tempat itu, ke 3 seat atau 2-1 seat aja. Plus jual tv tabung LG yang belum rusak tapi gak kepake (yang ini harus dicoba nyalain dulu sih). Semoga bisa cepet beres sebelum dedeknya nongol.

Kebetulan seminggu ini tv kabel rumah sedang error. Pengalaman buruk dengan Nexmedia, suka ngerjain orang lain. Udah complain 3x, katanya teknisi diaturin kunjungan, eh ngilang aja ga ada kabar. Keterlaluan sekali. Dia pikir kita orang itu pengangguran, kerjaan cuma tunggu dia punya teknisi doang? Yeah, right! Seharusnya kalo emang udah diaturin kunjungan, sempat gak sempat, harus lah kasih kabar ke customer. Jangan main kabur aja. Emangnya dia doang yang punya tv kabel? Buruk memang Nexmedia ini ternyata. Kecewa berat. Pelayanan purna jualnya sungguh buruk, ga seperti iklannya yang muluk-muluk.


August 7, 2014

Finally, Menemukan Asisten Rumah Tangga!

Pagi ini cukup hepi. Akhirnya kemarin gw & hubby mendapatkan Asisten Rumah Tangga (ART) juga setelah mencoba mencari cukup lama. Mbak Sum namanya. Asli dari Purwodadi.
Jadi ceritanya ini ART adalah sodara (keponakan) dari ART tetangganya mertua di Bintaro sono. Dulunya 'katanya' pengalaman kerja di Semarang, trus pengen ikutan kerja di Jakarta, jadilah dia ART kami.

Sekarang ini cari ART susahnya amit-amit. Selain karena banyak yang beranggapan kerjaan ART ini kurang bergengsi, juga banyaknya serbuan iming-iming jadi TKI oleh perusahaan penyalur jasa. Padahal ya, jadi TKI itu ga gampang, udah harus bayar buat perijinannya, pun banyak cerita para TKI ini (terutama TKW) mendapatkan siksaan yang luar biasa kejam dari majikannya. Yang aku heran, tetap aja tuh mereka tergoda iming-iming palsu begitu. Mungkin kesannya keren dan bergengsi kalau pulang ke kampung, ditanya kerja apa, jawabnya : "Gue kerja di Hongkong", atau : "Gue kerja di Arab". Pulang-pulang bisa renovasi rumah, dan lain-lain.

Tapi coba kalau mereka pikir baik-baik ya, jadi TKI itu sebenernya kebanyakan cuma karena pemerintah dapat devisa yang besar. Kalau mereka diperlakukan tidak manusiawi, emang pemerintah bisa langsung turun tangan? Kalau ngga masuk media, mana diurus sih? Belum termasuk yang pulang-pulang uda bawa anak. Ya keren sih, anaknya blasteran. Itu juga syukur-syukur kalau Bapaknya mengakui, kalo engga? Ya siap-siap besarin anak ga jelas aja.

Sedangkan kalau mereka kerja di negara asal (aka Indonesia), despite of pikiran mereka soal "ngga bergengsi", justru mereka masih bisa pulang rumah ngga perlu setahun sekali. Pun tiket ngga mahal-mahal banget. Anggap aja gaji mereka sekitar 1 juta, tapi tempat tinggal dan makanan uda ditanggung. Sekarang malah kebanyakan uang pulsa juga dikasih, min. 25 ribu adalah. Kalau expense mereka cuma ke shampoo/sabun or jajan, paling-paling sebulan abis 200 ribu. Masih bisa saving sekitar 800 ribu perbulan, dikali 12 bulan udah 9,6 juta. Kalau ditempat gw, malah dapat THR juga 1x gaji. Berarti total bisa 10,6 juta. Kan lumayan tuh. Ngurusin rumah doang, sementara gw & hubby kerja, dirumah cuma bersih-bersih, nyuci, setrika, masak (seadanya). Kalau kita ngantor, dia mah bebas nonton tv, denger radio, dll. Yang penting kami balik, rumah beres. Udah gitu doang. Enak kan?

Tapi ya seperti pepatah jawa : "awang sinawang". Kadang kita lihat sebenernya cukup oke, mungkin buat yang ngejalanin terasa berat. But that's a life. Semua pilihan pasti ada resikonya, tinggal kita yang tentukan, resiko mana yang lebih "worth to fight for".


My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...