October 9, 2012

Career and the Comfort Zone


Kemarin baru saja gue dapat info baru mengenai masalah kerjaan. Setelah hampir sebulan stres karena kerjaan yang overload, akhirnya keluar juga official announcement kalau divisi gue bakalan merger dengan divisi baru di "distributor" dalam satu grup yang sama. Is it good or bad information? No one knows at this time. But frankly, I'm so afraid of this changing. I got bad feeling that my division will be totally different from now. Pasti akan ada banyak tekanan yang luar biasa untuk apa yang dinamakan result oriented. They will never accept words like : no can do, babe! Semua harus bisa dan harus selesai sesuai kemauan mereka.

The things I don't like about them is just because they were so bossy and didn't have empathy. How they talks, it's so obviously stated  "your wish is my command" for me. Kalau mau berusaha memahami sih, gue ngerti karena mereka di push atas juga untuk terus meningkatkan omset. But it's such a bad culture for me. I love a good, friendly environment, and from what I see, it is not even close.

Is that a comfort zone for me? I don't think so. But if I really-really need to moving out, I must prepared my skill better. It's not easy, but I have to try. Must works something for a better condition and situation day by day. 

 

 

May 23, 2012

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 3 - End)

Hari ke-3 di Belitung menurut itinerary yang telah disusun adalah enjoy the Hoping Island, yaitu menyeberang ke pulau-pulau sekitar Belitung, dan pastinya snorkeling. Pulau-pulau yang menjadi tujuan kami antara lain Pulau Pasir, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar. 
Perjalanan dari hotel mulai pukul 7.30 pagi. Sesampainya di Pantai Tanjung Binga, kami bersiap-siap menyeberang. Pihak tour sudah mempersiapkan alat-alat snorkeling dan lifejacket untuk kami pakai naik kapal.

Pulau pertama yang kita tuju adalah Pulau Pasir, yang mana menurut guide kami sering dijumpai Starfish (bintang laut) yang cukup besar. Kami sempat berfoto-foto sebentar disana, dan kemudian lanjut ke Pulau Batu Berlayar. Pulau ini sangat mungil sekali, mungkin sekitar 10-15 menit sudah berhasil dikelilingi. Batu-batu disini sangat oke sekali, sepertinya memang ini peninggalan prasejarah. Batunya besar sekali, dan cukup banyak.


Sehabis dari Pulau Batu Berlayar, kami lanjut lagi ke Pulau Burung. Disini kami tidak terlalu banyak berfoto karena relatif mirip.  

Pulau Burung
The last island yang kami kunjungi adalah Pulau Lengkuas, di pulau ini ada sebuah mercusuar yang terawat baik meskipun peninggalan jaman Belanda. Mercusuar ini berwarna putih dan kurang lebih tingginya sekitar 70 meter dengan 18 lantai. Kami berusaha naik sampai atas, tapi gue uda tepar di lantai 13 (dan gue ga tau kenapa KO-nya di lantai ini). Tapi overall gue uda bisa dapet foto-foto yang ga kalah Oke dengan yang dilantai 18. Hehehe...

Mercusuar Pulau Lengkuas

View Pulau Lengkuas dari Mercusuar

Overall Pulau Lengkuas ini cukup unik meskipun tidak terlalu besar juga, tapi bersih. Ada penyewaan tikar untuk bersantai di Pantainya. Siang itu kami sekalian makan siang disana, rice box dibawakan oleh guide kami. Nyam-nyam enak bener makan siang disana, setelah cape naik Mercusuar dan puter-puter pulau. Mana matahari sedang terik-teriknya, sukseslah kita ber-tanning ria di Belitung.

Setelah makan siang dan istirahat sejenak (kalau lama bisa ketiduran saking enaknya angin disana), kami melanjutkan untuk snorkeling di sekitar Pulau Lengkuas. Sayang kami ga ada yang bawa underwater camera, memang untuk terumbu karangnya tidak sebanyak dan secerah coral di Indonesia Timur (Alor, Wakatobi, ataupun Komodo). Yah tapi karena ini snorkeling gue yang pertama, gue sih tetep enjoy aja, hehehe...

Puas snorkeling, kita mampir di Pulau Babi untuk istirahat. Dinamakan Pulau Babi karena banyak Bulu Babi disana, yang katanya kalau ketusuk bakalan sakit + gatal. Untungnya kami semua baik-baik aja disana. Malahan gue ama temen gue sibuk berenang sana-sini karena airnya enaaakkk banget, serasa kolam renang pribadi yang super luas. Rasanya ga ada puas-puasnya berenang disini, pengen aja sampai malem kalo ga inget harus nyeberang balik lagi ke Pantai Tanjung Kelayang.

Sore hari sekitar jam 4, kami balik ke Pantai berhubung air laut mulai tinggi. Sesampainya di Tanjung Kelayang, matahari sudah tertutup awan, jadi kami tidak dapat view sunset disana. Kami putuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam di Pantai Tanjung Tinggi sekitar pukul 7 malam. 

Sesampainya di Tanjung Tinggi, kami sempatkan foto-foto sebentar di plang lokasi pembuatan film Laskar Pelangi, dan kemudian minum kelapa muda tak lupa ngembat sepiring Indomie goreng yang ajibb banget saat lapar mendera. Beberapa teman masih mau berfoto-foto di Pantai, kalo gue uda cape, enough deh photo sessionnya, saatnya istirahat sambil menunggu makan malam.

Menu makan malam kali ini seperti biasa adalah seafood, kepiting saos padang dan masakan ikan khas belitung, yaitu Gangan. Rasanya maknyus, sedap! Gangan ini dibuat dari Ikan Kepala Ketarap, menggunakan kuah kuning yang rasanya segar dan asam-gurih. Gangan ini sama sekali tidak amis. Sayangnya karena laper berat, gue lupa foto. So inilah foto yang gue unduh dari Kaskus.

Gangan Ikan Kepala Ketarap (pic from Kaskus)

Overall makan malam kali ini superb deh, kita pulang sekitar pukul 8 malam dengan perut kenyang dan hati gembira.


Keesokan harinya, kita memutuskan untuk mencari makan pagi yang simpel karena kami harus balik ke jakarta. Ternyata sepanjang jalan, tidak juga dijumpai warung yang buka pagi. Jadi kami hanya cukup dengan minum kopi di warkop yang cukup ramai dikunjungi, yaitu warung kopi AKE (Cafe Senang). Meskipun namanya Cafe, tapi jangan bayangkan seperti cafe di Jakarta macam Starbucks atau Coffee Bean, cafe ini sangat simpel, dan lebih kearah warkop.


Kita hanya memesan kopi susu dan kopi hitam saja, rasanya tidak jauh berbeda dengan kopi Manggar. Mungkin memang selera di Belitung adalah kopi yang seperti itu. Setelah selesai mencicipi, kita melanjutkan lagi perjalanan menuju bandara. Jalanan sepi, namun rapi, tanpa macet dan aspalnya mulus. Jauh beda dengan kondisi Jakarta yang padat, macet, dan banyak tempat beraspal bolong-bolong.

Finally, akhirnya kita sampai juga di bandara, dan bersiap-siap untuk balik ke Jakarta lagi. Ciaoo Belitung, we will miss you a lot!



May 21, 2012

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 2)

Hari kedua (17 Mei) itinerary kita adalah mengunjungi Vihara Dewi Kwan Im di Belitung Timur. Ternyata perjalanan kali ini cukup jauh, sekitar 1.5 jam. Padahal di Belitung ini, jalanan sangat sepi sekali dan aspalnya mulus. Bayangkan kalo di Jakarta, mungkin perjalanan bisa menjadi 5 jam.... -_-

Kita sampai Vihara Dewi Kwan Im ini sekitar pukul 10 pagi, suasana cukup sepi hanya beberapa orang saja yang terlihat sedang membersihkan vihara. Tidak terlalu banyak yang bisa dilihat karena sepertinya tidak berbeda dengan vihara yang lain. Menurut penjelasan tour guide kita, di hari-hari tertentu saat ada kegiatan keagamaan, kita bisa diramal oleh biksu disana.

Vihara Dewi Kwan Im

Setelah puas memutari Vihara, kami melanjutkan perjalan ke Pantai Burung Mandi. Perjalanan hanya sekitar 10 menit dari Vihara. Pantainya cukup bagus, sayang karena sudah siang, untuk berfoto-foto cahayanya sangat-sangat terang sekali.


Setelah berfoto-foto, kami mulai merasa lapar, tetapi ternyata ada Pantai Tambak yang lokasinya bersebelahan dengan Pantai Burung Mandi, akhirnya kami menyempatkan mampir sebentar sebelum melanjutkan untuk makan siang. Menurut guide kita, lebih baik makan siang dipesan terlebih dahulu, jadi begitu sampai bisa langsung tersedia. Kami pun setuju, mengingat di Belitung ini pelayanan untuk makanan sepertinya memang slow sekali.

Di Pantai Tambak ini mirip dengan Pantai Burung Mandi, jadi gue ga terlalu banyak berfoto-foto. Kami tidak lama di Pantai ini, sekitar 30 menit saja, kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Manggar untuk makan siang.
Desa Manggar ini cukup terkenal dengan kopinya. Banyak sekali warung kopi disini, jangan bayangkan seperti Starbucks atau Coffee Beans, warkop disini betul-betul warung kecil yang menyediakan kopi. Tapi sepertinya memang kopi dan having chit-chat di warungnya telah menjadi lifestyle juga. Hal itu terlihat dengan banyaknya warkop-warkop yang bermunculan tidak terlalu jauh.

Sekitar pukul 11.30 kami sampai di Bandoeng Rivers sebuah warkop yang cukup terkenal, dan juga menyediakan makan siang buat kami. Lokasinya cukup oke, karena terletak di pinggir sungai, sehingga kami serasa makan di warung apung. Sebetulnya Bandoeng Rivers ini juga bisa menikmati water-sports seperti jetski, banana boat. Tapi karena kami masih ada kunjungan ke pantai yang lain, maka lebih baik kami istirahat dan makan siang saja. Tak lupa juga kami memesan kopi yang katanya terkenal itu. Menurut saya sih, kopinya tidak istimewa, tapi mungkin karena dinikmati bersama dengan sepoi-sepoi angin laut, jadi terasa lebih istimewa, hahaha....

Setelah kelar makan siang dan menikmati kopi Manggar, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai selanjutnya, yaitu Pantai Tanjung Tinggi. Ini pantai lebih oke dari yang sebelumnya karena ada banyak batu-batu granit yang sangat unik sekali. Sunset agak kurang lama karena cuaca mendung, tapi overall hari kedua berjalan dengan OK.


  

Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 1)

Belitung, adalah pulau yang terkenal akan keindahan pantainya dan telah berhasil dipopulerkan oleh film Laskar Pelangi. Long weekend kemarin ini, gue dan temen-temen telah berencana untuk trip ke sana sejak beberapa bulan yang lalu, lumayan dengan modal tour IDR 1.250.000,- per pax (sejumlah 6 orang) plus tiket Sriwijaya Air buy 1 get 2 (menggunakan BNI), akhirnya terwujud juga.

Kebetulan tiket berangkat yang kita dapatkan itu pukul 14.35, tapi ternyata setelah kita buru-buru ke terminal 1B Soetta (karena baru pulang dari kantor), flightnya delay sekitar 40 menit. Untunglah mereka cukup berbaik hati menuruti aturan keterlambatan pesawat, yaitu dengan menyediakan makan siang yang walaupun seadanya, tapi cukuplah untuk isi perut.

Perjalananan Jakarta (Cengkareng) - Belitung (Tanjung Pandan) ternyata tidak lama, hanya dibutuhkan kurang lebih 1 jam saja. Pesawat kami mendarat dengan cukup 'kasar' di landasan airport sana, entah karena Pilot Sriwijaya kurang jam terbang, atau karena landasannya memang kurang panjang. Apapun itu kami tetap bersyukur sampai di Belitung dengan selamat.

 
Sesampainya di bandara, kami telah dijemput oleh tour yang kami pesan sebelumnya, yaitu Gerbang Belitung (www.gerbangbelitung.com). Contact person dengan Pak Hariyanto. Gue pilih tour agent ini karena harga relative murah, dan itinerary lebih flexible, jadi sangat cocok dengan kita yang bener-bener pengen have fun disana.
Setelah telpon dan mencari-cari, ketemu juga Mas Hari nya disana, dia bersama seorang temannya juga, yaitu Riko, yang nantinya akan menjadi tour guide + supir kita selama 4D3N. Kami dijemput pakai APV, yang untungnya cukup leluasa untuk barang kami.

Perjalanan menuju Hotel tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30 menit. Sebelum sampai ke hotel kita mampir untuk makan Mie khas Belitung, yaitu Mie Belitung ATEP. Rasanya lumayan juga, cukup manis (tanpa perlu menambahkan kecap), beberapa teman bilang mirip Mie Celor. Untuk minuman relatif tidak berbeda dengan Jakarta, tetapi jeruknya menggunakan jeruk kunci, jeruk kecil-kecil tetapi cukup manis.

Mie Belitung

Setelah makan kenyang, kita menuju ke Pantai Tanjung Pendam untuk menikmati sunset. Sayangnya sore itu agak mendung, jadi kita hanya bisa foto sunset yang tidak terlalu OK, but ga masalah, kita sempat foto-foto bareng di pantainya yang ciamik.


Puas di Pantai Tanjung Pendam, kita bener-bener menuju hotel Pondok Impian 2 di Jalan Pattimura No.8, Tanjung Pandan, Belitung. Ternyata, ada masalah muncul saat check-in, kami ber-6 hanya disediakan 2 kamar. Menurut pihak tour, ada miskomunikasi antara tour dan hotel. Akhirnya karena kami sudah cape dan hotel-hotel lain penuh, terpaksa kami menggunakan additional bed. Untuk itu kami nego meminta penurunan harga paket tour. Pihak tour cukup membantu untuk nego dengan hotel, sementara kami beristirahat dan bersiap-siap untuk makan malam.

Makan malam kali ini adalah seafood (tentunya) yaitu cumi bakat dan sop ikan, yang memang enak karena sama sekali ngga ada amisnya. Nama tempatnya adalah Warung Seafood Bang Pasha, yang nampaknya cukup terkenal disana karena ramai sekali yang makan. Lokasinya dekat dengan pantai, jadi seperti food court dekat pantai (versi sederhananya).
Selesai makan kita balik ke hotel untuk istirahat setelah seharian perjalanan.


Lanjut ke Part 2


 



April 25, 2012

Beauty Class Sariayu on Feb 25, 2012

Sabtu minggu lalu gue ngikutin acara Beauty Class dari salah satu brand kosmetik yang terkenal di Indonesia, yaitu Sariayu-Martha Tilaar. Sebenernya iseng aja sih, karena kebetulan ada event invitation di FB sekitar 2 minggu sebelumnya. Gue pikir ya nothing to lose juga, secara cuma bayar Rp. 50.000,- aja. Gue coba ajak temen gue, dan ternyata dia mau, so jadilah kita berdua transfer pembayaran ke sana untuk ikut acara ini.


Pas hari H, gue nyampe disana jam 7 pagi, antriannya..... OMIGOT. Panjang sekali!! Untungnya setelah pepet sana-sini, akhirnya bisa dapet antrian lumayan di depan. Begitu pintu dibuka, bruaakkkk.... uda kaya nonton konser! Kebetulan kita dapet posisi antri dipinggiran, eh tau-tau disamperin mbak panitia dan ditawari untuk jadi model make-over. Lumayaaaannn, ga pake antri panjang-panjang, ngumpul bentar langsung deh masuk di kursi deret ke-2.

Acara beauty-classnya sendiri not bad, cukup lah untuk sedikit menambah info. Yang ga disangka-sangka justru karena jadi model make-over, kita jadi duduk di belakang kursi VIP, sempat ada foto session dan gue sempet foto bareng dengan Mrs. Martha Tilaar herself! Nice!
Mrs. Martha Tilaar
 
  

February 15, 2012

Happy Valentine's day...

14 February, always be Valentine's day, and most people celebrate the day even we didn't really knew where it's came from. According to the link in history.com, there's at least 3 version about the legend. Pretty sure, that's the name of our Saint in Catholics, but we're not sure how did St. Valentine become associated with romance?

The Legend of St. Valentine

The history of Valentine's Day--and the story of its patron saint--is shrouded in mystery. We do know that February has long been celebrated as a month of romance, and that St. Valentine's Day, as we know it today, contains vestiges of both Christian and ancient Roman tradition. But who was Saint Valentine, and how did he become associated with this ancient rite? 

The Catholic Church recognizes at least three different saints named Valentine or Valentinus, all of whom were martyred. One legend contends that Valentine was a priest who served during the third century in Rome. When Emperor Claudius II decided that single men made better soldiers than those with wives and families, he outlawed marriage for young men. Valentine, realizing the injustice of the decree, defied Claudius and continued to perform marriages for young lovers in secret. When Valentine's actions were discovered, Claudius ordered that he be put to death. 

Other stories suggest that Valentine may have been killed for attempting to help Christians escape harsh Roman prisons, where they were often beaten and tortured. According to one legend, an imprisoned Valentine actually sent the first "valentine" greeting himself after he fell in love with a young girl--possibly his jailor's daughter--who visited him during his confinement. Before his death, it is alleged that he wrote her a letter signed "From your Valentine," an expression that is still in use today. Although the truth behind the Valentine legends is murky, the stories all emphasize his appeal as a sympathetic, heroic and--most importantly--romantic figure. By the Middle Ages, perhaps thanks to this reputation, Valentine would become one of the most popular saints in England and France.

However, since I don't mind to celebrate it, last night me and hubby try to enjoy the moment together. At first I don't know where he will take us to dinner, but when I came home, he comes up with the idea of seafood (which we both love it). I agreed, but where? Since I came home so late because of long traffic jam, we're affraid the resto already closed. But then I have an idea, instead of Dinnar Seafood, why don't we go to PIK? He agree, so we leave at 8pm to PIK.

When we got there, we surprised because PIK we're very crowded. The cafes and resto full, and also the parking lot. Finally we saw the seafood resto named DAPUR SEAFOOD, which luckyly not really crowded, clean and nice, and the most important they have promo : Discount 50% for crabs! Hell yeah...

So after we come inside, we ordered 2 crabs of Lada hitam and Saos Padang. Then we also ordered Egg Salted Prawn. The price not quite expensive, only IDR 24.000/ounce for male crabs and IDR 27.000/ounce for egg crabs, while the prawn/shrimp around 35.000/portion (a bit expensive because they served only 5 small shrimp!). The great news is the crabs discount 50%, so for 6 ounce we only paid IDR 72.000 (for male crabs, because the egg crabs out of stocks). Oh by the way, they also have promo Bali Hai beer pint, buy 3 get 1 free. But I just ordered 1, because my hubby didn't want to drink beer, he said his already full up, hahaha...

Here's the dish...




But overall, the taste of crabs and shrimps were delicious. The waiter also helpfull and fast to serve the menu. So we didn't complain about the price.



February 8, 2012

It's February!

Wow ga terasa, koq uda masuk bulan February 2012 ya? Time is running so fast. Gue masi teronggok disini, hell yeah! Today gue berencana nonton Underworld : Awakening, tapi unfortunately, temen gue ada photo shoot, so gue harus men'delay' jadi besok. Ok lah, fine... Pas juga gue mo balik, ternyata macet berat, ga tau kenapa, Ok, fine... I guess I'll just enjoy my dinner in the office...

Anyway, by the way, yesterday my boss talk to me face to face about my progress and my works. Suddenly I realized, maybe she was right. I didn't gave my best at works. But she keep supporting me, so I could develop myself to be a better person. Taught me to embrace coworkers, and expand networking so one day I could maintain new job description. Totally agree... But I forgot to mention about the facility... *sigh*  Yah, it's ok lah, oneday I'll get better when I can show my contribution to my company. Let's pray... 

January 26, 2012

When I will get things done?

Akhir-akhir ini, gue merasa banyak hal yang missing dalam hidup gue. Tapi gue ga tau apa itu. Rasanya seperti ga punya obsesi, bosan, sedikit cape, banyak ngomel. Gue ngerasa, I'm not finding happiness yet. Salah dimana coba? Apa kerjaan membosankan? Maybe... But most of all, gue kesal dengan situasi dimana kantor ada anak emas, gue bosan karena dirumah ga ada perhatian dan tanggung jawab.

Buat gue, kerja memang definitely important, tapi gue juga ga mau diperbudak kerjaan. Gue ingin memperoleh pengalaman, memory yang berharga lepas dari rutinitas yg boring. Gue ga tau kapan gue bisa kaya gitu, apakah kalau sudah mencapai financial free?

Today gue sempet download e-book dari Merry Riana, title : DARE TO DREAM BIG. That's awesome! Banyak banget point yang mengena... Mungkin emang gue terlalu pasrah dengan keadaan yang membosankan, sampai-sampai ga berani melangkah maju not even single step! Gue terlalu terpengaruh dengan gadget, gengsi, ego, stubborn. Tapi disisi lain, jika lo bertemu dengan orang yang ga mandiri, manja, so-not a decission maker, irresponsibility, what will you do? I bet you will lead everything right just like what your principes is. Is that wrong? Bukankah musyawarah itu berasal dari suara yang berbeda, what if the sound only from you? What you gonna do? It's your authority then...
Does anybody have the same situation just like me? So tired to lead, to makes everything right, I'm not a robot, I can't do everything of my own. Can't you see that?

January 20, 2012

What you had in mind? Stressed out?

Hidup bersama dengan orang yang 'sulit' dan tidak bertoleransi, what should we do? Some my friends have their own stories, salah satunya adalah begini : Teman gue (sebut si X) ngomel karena temen-temen kantornya suka memanfaatkan dia. Setiap kali pergi kemana-mana karena mobil dia lebih besar, teman-temannya selalu meminta memakai mobilnya, padahal mobil dia adalah punya pribadi bukan mobil kantor. Teman-temannya pun tidak pernah berpikir untuk sekedar menyumbang bensin (mungkin menganggap gajinya 'cukup' sehingga ga perlu sekedar basa-basi untuk menyumbang bensin), ataupun memperlakukan dia secara lebih welcome, di luar saat mereka membutuhkan tumpangan. Sebetulnya si X ini sudah empet banget, kesal, tapi ga bisa menolak karena merasa tidak nyaman jika dikatakan pelit atau anti-sosial. Namun sampai saat ini merasa tidak punya solusi untuk masalah itu.

Melihat dari salah satu cerita itu, memang dimanapun kita berada pasti akan menemukan beberapa orang yang 'sulit' atau kurang toleransi. Hal seperti itu sepenuhnya menguji 'kehebatan' kesabaran kita. Kebetulan banget, gue pas baca buku dari AJAHN BRAHM : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2, disitu ada membahas bagaimana kita hidup dengan 'orang yang sulit'. Pertama yang harus dilakukan adalah kita harus menerima orang sulit tersebut sebagai bagian dari hidup. Daripada kita mengomel atau mengata-ngatai hidup ini dan membuat hidup menjadi negatif, lebih baik kita memulai belajar untuk hidup bersama orang sulit dan menganggap itu adalah Tantangan. Sampai akhir selesai baca pun, Ajahn Brahm tidak menjawab secara jelas apa yang harus dilakukan, hanya bersabar dan selalu berpikir dimanapun kita berada, pasti akan menemukan orang yang sulit.

Welcome to the world, my friends...

          

January 4, 2012

Resolusi 2012



Sebelumnya, mo ucapin : MERRY CHRISTMAS and A VERRY HAPPY NEW YEAR 2012!
Ga terasa uda memasuki tahun 2012, tahun yang seharusnya diisi dengan penuh cerita kehidupan yang baru, yang lebih baik dari tahun lalu. So, pada akhirnya akan muncul pertanyaan, what is your resolution for 2012? Simple question, but hard to answer.


I've been thinking a lot, finally comes up with some results:

Accepting my self just the way I am.
Meskipun keliatannya gampang, tapi sumpah deh, buat gue itu susah banget. Terkadang gue masih aja ga bisa nerima diri gue sendiri, pada akhirnya, gue selalu merasa ga pede dan ga fit-in. Gue akan selalu mengejar sesuatu hal, untuk menjadi 'bagian dari komunitas' yang mana sebenernya, semua itu hanya kamuflase ketidak pede-an gue aja. Cape pikiran dan cape badan, mengejar semua hal yang tidak realistis. Tahun ini gue mau berusaha menjadi gue sendiri, ga usa berlebihan dalam berusaha supaya 'diterima', walopun gue bukan bagian dari mereka, gue ga harus mengubah diri gue kan?

Work smart
Ini nih yang cukup rempong, klasifikasi smart itu relatif berbeda. Apakah kalau gue pulang tenggo berarti I'm no a smart worker? Duh, gue bener-bener harus mulai belajar cara meningkatkan produktifitas kerja, ga cuma sekedar kerja setengah hati, eventhough I admit, sometimes I did.

Release the heavy ransel on my back
Maksudnya, gue akan berusaha lebih menerima bahwa realitas kehidupan memang tidak ringan, tapi gue tidak ingin membawa beban itu kemana-mana. Gue akui, sebagai cewe gue cenderung perfeksionis dan banyak tuntutan, but heiiii, who didn't? Sayangnya, hal ini ga bisa dimengerti oleh beberapa orang, so jadi kadang lebih banyak berselisih paham karena gue orangnya well organized, sementara yang lain lebih suka flow like a river. Kita belum bisa menemukan jalan keluarnya. Jadi, buat gue solusinya sekarang adalah, gue ga mau jadikan itu beban, I'll do what I need to do, kalau dia ga mau, maka gue akan berusaha untuk punya kesabaran sebesar samudera.

Being Miss Independent
Yep, here we go to the next level. Because mostly we don't have something in common, so gue harus belajar mengesampingkan emosi dan menjadi mandiri sepenuhnya. See the point, setiap cewe pasti ingin dimanja dan diperhatikan, but if we never got it, I prefer to shut it down emotionally. Harus berjuang semua sendiri, jangan pernah berpikir akan ada orang yang menolongmu, meskipun itu orang terdekat. Cape hati jika kita berharap, tapi yang diterima adalah penolakan, dengan alasan yang sama sekali tidak logis. Lebih baik, lakukan sendiri, dan kita akan menerima hasilnya untuk kepuasan kita sendiri.

Financial freedom
Nah yang terakhir ini nih, mulai tahun ini, gue mau melakukan pengiritan! Cukup deh dengan banyaknya cicilan yang seems never-ending (lebay) walopun serba 0%. It's time to tighten my belts, mengurangi unnecessary cost untuk hal-hal yang ga urgent. Harus mulai nabung yang tertib, dan buka tabungan rencana for my future.

Develop myself or do some exercise
Rencana gue pengen nih ikutan hip-hop dance or RnB dance gtu, lumayan buat olahraga sekaligus fun. Tapi katanya di kantor gue yang baru akan ada gym juga, ya kalau ada gym sih, I prefer di kantor aja, lumayan, irit ^^


Wheww... cukuplah resolusi gue tahun ini, semoga bisa terwujud deh... *Amien*

My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...