Today, last day of February. Two of my friends resign from their job.
One of them is my best friend.
I feel another lost, ever since my 'partner in crime' also resign 6 months ago.
I really do hope she will get success, because she's smart and supple. A brilliant women. But yes I do feel sad, because she's also my very best friend, even though I am older than her. It feels like another empty space, and I just hope, I will follow them soon. Reaching my dream, and be stress-free. It will be like heaven. And when I can do that, I know I will never regret for everything.
Thanks gal, for being such a nice friends for almost one year. Catch your dream, and success always.
February 28, 2014
February 25, 2014
Pembayaran PAM AETRA Tangerang via ATM Bank Mandiri
![]() |
Aetra Tangerang |
Sabtu dua minggu yang lalu, gw baru dapat tagihan PAM Aetra untuk bulan February. Tiba-tiba gw baru nyadar, yang January juga belum gw bayar. Ampun deh.
Gw coba bayar lewat klikBCA, eh belum terdaftar katanya. Trus coba lagi via internet banking Mandiri, masih belum ada juga. Ga nyerah, gw coba via atm bank BCA, denger-denger katanya ada kerja sama, ternyata ditolak juga.
Pagi-pagi sebelum ke kantor, gw coba bayar di Indomaret deket rumah. Katanya 'masih' off line ('masih' or 'lagi', gw lupa). Entah karena kepagian, atau emang kasirnya dodol. So gagal lagi. Gw coba bayar di Indomaret dekat kantor di Cengkareng, katanya "Tak terdaftar karena adanya hanya Aetra Jakarta". Astaga... kurang baik gimana gw ini sebagai pengguna Aetra. Demi sebagai pelanggan air yang baik dan benar gw arungi samudera jakarta (lebay), tapi gagal juga.
The best shot : telepon call center nya.
Gw cek di websitenya : http://www.aat.co.id/home.html, nomer telepon contact center-nya : 021-5985474/75.
Setelah dua kali mencoba telepon call center, nyambung juga akhirnya di telepon ke tiga. Untungnya CS nya cukup membantu, dijelaskan bahwa Aetra Tangerang baru bekerja sama dengan bank Mandiri dan BRI untuk pembayarannya. Langsung aja gw tanya bagaimana cara pembayaran via Mandiri. Begini penjelasannya :
Pembayaran Aetra via ATM Mandiri
1. Pilih Menu Bayar / Beli
2. Pilih PAM
3. Pilih PAM lainnya
4. Masukkan angka : 04
5. Pilih : YA
6. Daftarkan kode PAM Premium : 30000
7. Pilih : BENAR
8. Masukkan Kode PAM : 0001 (Aetra Tangerang)
9. Pilih : BENAR
10. Masukkan Kode Pelanggan
11. Pilih : YA
Selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang ada.
Well, that what he said. I think I must try first, and I'll let you know the result.
See ya...
February 19, 2014
Demo! Again?
19 Feb 2014.
Denger-denger bakalan ada demo lagi dikantor. Ya ampun banget. Masalah buruh-umr-demo ini memang never ending ya?
Gimana indonesia ini bisa maju dengan segala hal di demo-kan, sungguh THER-LHA-LHU!
Akibatnya, semua karyawan tidak boleh keluar masuk kantor. Akses gedung di kunci semua kecuali main lift. That's not OK, semua barang ga bisa diangkut jadinya.
Aktifitas terhenti untuk masalah loading barang, ataupun anter-jemput paket.
But, keknya kok ga jadi demo.
Apa-apaan ini? Hadeh!
Denger-denger bakalan ada demo lagi dikantor. Ya ampun banget. Masalah buruh-umr-demo ini memang never ending ya?
Gimana indonesia ini bisa maju dengan segala hal di demo-kan, sungguh THER-LHA-LHU!
Akibatnya, semua karyawan tidak boleh keluar masuk kantor. Akses gedung di kunci semua kecuali main lift. That's not OK, semua barang ga bisa diangkut jadinya.
Aktifitas terhenti untuk masalah loading barang, ataupun anter-jemput paket.
But, keknya kok ga jadi demo.
Apa-apaan ini? Hadeh!
September 23, 2013
Home Sweet Home
Like a wish come true, finally I have my own landed house!
Akhirnya satu persatu wishlist terpenuhi juga. Febuary kemarin sudah mulai KPRnya, dan serah terima uda dilakukan.
Karena kebetulan kita banyak mau nih, rumah masih harus direnovasi lagi. Cukup banyak abis duit, but part of designing home is fun. I really love it so much. If I'm not thinking about the money, I will make my home just like in the magz. :)
Problemnya, renov rumah itu memang harus punya tukang yang efektif, efesien, dan berestetika. Sayangnya, tukang yang ditemui ini superb oonnya.
Gimana bisa, rumah yang harusnya 1 minggu kelar karena tutup atap dibelakang. Ujung-ujungnya molor sampai 2 minggu dan hasilnya, ampuuuunnnn!!
Suntik sumur aja ga bener, bikin colokan listrik miring, bikin saklar terbalik, ngecat ga beres. Warna catnya itu looohh, masya oloh! Bagus darimana? Adanya juga murahan.
Kamprettt lah...
Tapi setidaknya, spring bed kita udah beli. Things to do-nya tinggal clean up the mess, kemudian buat kitchen set, beli AC dan rak. Plus meja belajar buat aku. Itu yang paling penting.
Yah semoga bisa cepet kelar lah. Udah ga sabar....
Akhirnya satu persatu wishlist terpenuhi juga. Febuary kemarin sudah mulai KPRnya, dan serah terima uda dilakukan.
Karena kebetulan kita banyak mau nih, rumah masih harus direnovasi lagi. Cukup banyak abis duit, but part of designing home is fun. I really love it so much. If I'm not thinking about the money, I will make my home just like in the magz. :)
Problemnya, renov rumah itu memang harus punya tukang yang efektif, efesien, dan berestetika. Sayangnya, tukang yang ditemui ini superb oonnya.
Gimana bisa, rumah yang harusnya 1 minggu kelar karena tutup atap dibelakang. Ujung-ujungnya molor sampai 2 minggu dan hasilnya, ampuuuunnnn!!
Suntik sumur aja ga bener, bikin colokan listrik miring, bikin saklar terbalik, ngecat ga beres. Warna catnya itu looohh, masya oloh! Bagus darimana? Adanya juga murahan.
Kamprettt lah...
Tapi setidaknya, spring bed kita udah beli. Things to do-nya tinggal clean up the mess, kemudian buat kitchen set, beli AC dan rak. Plus meja belajar buat aku. Itu yang paling penting.
Yah semoga bisa cepet kelar lah. Udah ga sabar....
Exhausted... Such imperfect person I am.
So this is it.
Aku merasa sangat, sangat, sangat lelah dengan hal ini.
Semua menuntut kesempurnaan yang tidak mungkin aku miliki.
I'm sorry, maybe I'm not in the right position to handle this.
Kenapa semua hal selalu dipersalahkan?
Jika memang hal tersebut adalah human error, masihkah harus dipertanyakan?
I'm not perfect, I can't be what they want me to be. I'm tired.
I never get chance to be what I wanna be.
Sorry, I can't take it anymore.
That's why I decide, I have to move on.
It's not easy to works, and always be someone who gets the blame.
Sales never wrong, but operational is always wrong.
I'm tired.
It seems like I never do things right.
They asked me to do A-Z, check documents, check email, check this and that.
Report this, report that. This is too much.
Maybe I'm not the right person to do this.
I'm tired. Stressed out.
Life could be better. I just need chance and God's help.
This started to happen when I far from God.
My mistake.
I realized, I can't do anything without God's will.
I should stop making sins, and walks in God's path.
October 9, 2012
Career and the Comfort Zone
Kemarin baru saja gue dapat info baru mengenai masalah kerjaan. Setelah hampir sebulan stres karena kerjaan yang overload, akhirnya keluar juga official announcement kalau divisi gue bakalan merger dengan divisi baru di "distributor" dalam satu grup yang sama. Is it good or bad information? No one knows at this time. But frankly, I'm so afraid of this changing. I got bad feeling that my division will be totally different from now. Pasti akan ada banyak tekanan yang luar biasa untuk apa yang dinamakan result oriented. They will never accept words like : no can do, babe! Semua harus bisa dan harus selesai sesuai kemauan mereka.

Is that a comfort zone for me? I don't think so. But if I really-really need to moving out, I must prepared my skill better. It's not easy, but I have to try. Must works something for a better condition and situation day by day.
May 23, 2012
Trip to Belitung 16-19 May 2012 (Part 3 - End)
Hari ke-3 di Belitung menurut itinerary yang telah disusun adalah enjoy the Hoping Island, yaitu menyeberang ke pulau-pulau sekitar Belitung, dan pastinya snorkeling. Pulau-pulau yang menjadi tujuan kami antara lain Pulau Pasir, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar.
Perjalanan dari hotel mulai pukul 7.30 pagi. Sesampainya di Pantai Tanjung Binga, kami bersiap-siap menyeberang. Pihak tour sudah mempersiapkan alat-alat snorkeling dan lifejacket untuk kami pakai naik kapal.
Pulau pertama yang kita tuju adalah Pulau Pasir, yang mana menurut guide kami sering dijumpai Starfish (bintang laut) yang cukup besar. Kami sempat berfoto-foto sebentar disana, dan kemudian lanjut ke Pulau Batu Berlayar. Pulau ini sangat mungil sekali, mungkin sekitar 10-15 menit sudah berhasil dikelilingi. Batu-batu disini sangat oke sekali, sepertinya memang ini peninggalan prasejarah. Batunya besar sekali, dan cukup banyak.
Sehabis dari Pulau Batu Berlayar, kami lanjut lagi ke Pulau Burung. Disini kami tidak terlalu banyak berfoto karena relatif mirip.
The last island yang kami kunjungi adalah Pulau Lengkuas, di pulau ini ada sebuah mercusuar yang terawat baik meskipun peninggalan jaman Belanda. Mercusuar ini berwarna putih dan kurang lebih tingginya sekitar 70 meter dengan 18 lantai. Kami berusaha naik sampai atas, tapi gue uda tepar di lantai 13 (dan gue ga tau kenapa KO-nya di lantai ini). Tapi overall gue uda bisa dapet foto-foto yang ga kalah Oke dengan yang dilantai 18. Hehehe...
Overall Pulau Lengkuas ini cukup unik meskipun tidak terlalu besar juga, tapi bersih. Ada penyewaan tikar untuk bersantai di Pantainya. Siang itu kami sekalian makan siang disana, rice box dibawakan oleh guide kami. Nyam-nyam enak bener makan siang disana, setelah cape naik Mercusuar dan puter-puter pulau. Mana matahari sedang terik-teriknya, sukseslah kita ber-tanning ria di Belitung.
Setelah makan siang dan istirahat sejenak (kalau lama bisa ketiduran saking enaknya angin disana), kami melanjutkan untuk snorkeling di sekitar Pulau Lengkuas. Sayang kami ga ada yang bawa underwater camera, memang untuk terumbu karangnya tidak sebanyak dan secerah coral di Indonesia Timur (Alor, Wakatobi, ataupun Komodo). Yah tapi karena ini snorkeling gue yang pertama, gue sih tetep enjoy aja, hehehe...
Puas snorkeling, kita mampir di Pulau Babi untuk istirahat. Dinamakan Pulau Babi karena banyak Bulu Babi disana, yang katanya kalau ketusuk bakalan sakit + gatal. Untungnya kami semua baik-baik aja disana. Malahan gue ama temen gue sibuk berenang sana-sini karena airnya enaaakkk banget, serasa kolam renang pribadi yang super luas. Rasanya ga ada puas-puasnya berenang disini, pengen aja sampai malem kalo ga inget harus nyeberang balik lagi ke Pantai Tanjung Kelayang.
Sore hari sekitar jam 4, kami balik ke Pantai berhubung air laut mulai tinggi. Sesampainya di Tanjung Kelayang, matahari sudah tertutup awan, jadi kami tidak dapat view sunset disana. Kami putuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam di Pantai Tanjung Tinggi sekitar pukul 7 malam.
Sesampainya di Tanjung Tinggi, kami sempatkan foto-foto sebentar di plang lokasi pembuatan film Laskar Pelangi, dan kemudian minum kelapa muda tak lupa ngembat sepiring Indomie goreng yang ajibb banget saat lapar mendera. Beberapa teman masih mau berfoto-foto di Pantai, kalo gue uda cape, enough deh photo sessionnya, saatnya istirahat sambil menunggu makan malam.
Menu makan malam kali ini seperti biasa adalah seafood, kepiting saos padang dan masakan ikan khas belitung, yaitu Gangan. Rasanya maknyus, sedap! Gangan ini dibuat dari Ikan Kepala Ketarap, menggunakan kuah kuning yang rasanya segar dan asam-gurih. Gangan ini sama sekali tidak amis. Sayangnya karena laper berat, gue lupa foto. So inilah foto yang gue unduh dari Kaskus.
Overall makan malam kali ini superb deh, kita pulang sekitar pukul 8 malam dengan perut kenyang dan hati gembira.
Keesokan harinya, kita memutuskan untuk mencari makan pagi yang simpel karena kami harus balik ke jakarta. Ternyata sepanjang jalan, tidak juga dijumpai warung yang buka pagi. Jadi kami hanya cukup dengan minum kopi di warkop yang cukup ramai dikunjungi, yaitu warung kopi AKE (Cafe Senang). Meskipun namanya Cafe, tapi jangan bayangkan seperti cafe di Jakarta macam Starbucks atau Coffee Bean, cafe ini sangat simpel, dan lebih kearah warkop.
Kita hanya memesan kopi susu dan kopi hitam saja, rasanya tidak jauh berbeda dengan kopi Manggar. Mungkin memang selera di Belitung adalah kopi yang seperti itu. Setelah selesai mencicipi, kita melanjutkan lagi perjalanan menuju bandara. Jalanan sepi, namun rapi, tanpa macet dan aspalnya mulus. Jauh beda dengan kondisi Jakarta yang padat, macet, dan banyak tempat beraspal bolong-bolong.
Finally, akhirnya kita sampai juga di bandara, dan bersiap-siap untuk balik ke Jakarta lagi. Ciaoo Belitung, we will miss you a lot!
Perjalanan dari hotel mulai pukul 7.30 pagi. Sesampainya di Pantai Tanjung Binga, kami bersiap-siap menyeberang. Pihak tour sudah mempersiapkan alat-alat snorkeling dan lifejacket untuk kami pakai naik kapal.
Pulau pertama yang kita tuju adalah Pulau Pasir, yang mana menurut guide kami sering dijumpai Starfish (bintang laut) yang cukup besar. Kami sempat berfoto-foto sebentar disana, dan kemudian lanjut ke Pulau Batu Berlayar. Pulau ini sangat mungil sekali, mungkin sekitar 10-15 menit sudah berhasil dikelilingi. Batu-batu disini sangat oke sekali, sepertinya memang ini peninggalan prasejarah. Batunya besar sekali, dan cukup banyak.
Sehabis dari Pulau Batu Berlayar, kami lanjut lagi ke Pulau Burung. Disini kami tidak terlalu banyak berfoto karena relatif mirip.
Pulau Burung |
Mercusuar Pulau Lengkuas |
View Pulau Lengkuas dari Mercusuar |
Overall Pulau Lengkuas ini cukup unik meskipun tidak terlalu besar juga, tapi bersih. Ada penyewaan tikar untuk bersantai di Pantainya. Siang itu kami sekalian makan siang disana, rice box dibawakan oleh guide kami. Nyam-nyam enak bener makan siang disana, setelah cape naik Mercusuar dan puter-puter pulau. Mana matahari sedang terik-teriknya, sukseslah kita ber-tanning ria di Belitung.
Setelah makan siang dan istirahat sejenak (kalau lama bisa ketiduran saking enaknya angin disana), kami melanjutkan untuk snorkeling di sekitar Pulau Lengkuas. Sayang kami ga ada yang bawa underwater camera, memang untuk terumbu karangnya tidak sebanyak dan secerah coral di Indonesia Timur (Alor, Wakatobi, ataupun Komodo). Yah tapi karena ini snorkeling gue yang pertama, gue sih tetep enjoy aja, hehehe...
Puas snorkeling, kita mampir di Pulau Babi untuk istirahat. Dinamakan Pulau Babi karena banyak Bulu Babi disana, yang katanya kalau ketusuk bakalan sakit + gatal. Untungnya kami semua baik-baik aja disana. Malahan gue ama temen gue sibuk berenang sana-sini karena airnya enaaakkk banget, serasa kolam renang pribadi yang super luas. Rasanya ga ada puas-puasnya berenang disini, pengen aja sampai malem kalo ga inget harus nyeberang balik lagi ke Pantai Tanjung Kelayang.
Sore hari sekitar jam 4, kami balik ke Pantai berhubung air laut mulai tinggi. Sesampainya di Tanjung Kelayang, matahari sudah tertutup awan, jadi kami tidak dapat view sunset disana. Kami putuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam di Pantai Tanjung Tinggi sekitar pukul 7 malam.
Sesampainya di Tanjung Tinggi, kami sempatkan foto-foto sebentar di plang lokasi pembuatan film Laskar Pelangi, dan kemudian minum kelapa muda tak lupa ngembat sepiring Indomie goreng yang ajibb banget saat lapar mendera. Beberapa teman masih mau berfoto-foto di Pantai, kalo gue uda cape, enough deh photo sessionnya, saatnya istirahat sambil menunggu makan malam.
Menu makan malam kali ini seperti biasa adalah seafood, kepiting saos padang dan masakan ikan khas belitung, yaitu Gangan. Rasanya maknyus, sedap! Gangan ini dibuat dari Ikan Kepala Ketarap, menggunakan kuah kuning yang rasanya segar dan asam-gurih. Gangan ini sama sekali tidak amis. Sayangnya karena laper berat, gue lupa foto. So inilah foto yang gue unduh dari Kaskus.
![]() |
Gangan Ikan Kepala Ketarap (pic from Kaskus) |
Overall makan malam kali ini superb deh, kita pulang sekitar pukul 8 malam dengan perut kenyang dan hati gembira.
Keesokan harinya, kita memutuskan untuk mencari makan pagi yang simpel karena kami harus balik ke jakarta. Ternyata sepanjang jalan, tidak juga dijumpai warung yang buka pagi. Jadi kami hanya cukup dengan minum kopi di warkop yang cukup ramai dikunjungi, yaitu warung kopi AKE (Cafe Senang). Meskipun namanya Cafe, tapi jangan bayangkan seperti cafe di Jakarta macam Starbucks atau Coffee Bean, cafe ini sangat simpel, dan lebih kearah warkop.
Kita hanya memesan kopi susu dan kopi hitam saja, rasanya tidak jauh berbeda dengan kopi Manggar. Mungkin memang selera di Belitung adalah kopi yang seperti itu. Setelah selesai mencicipi, kita melanjutkan lagi perjalanan menuju bandara. Jalanan sepi, namun rapi, tanpa macet dan aspalnya mulus. Jauh beda dengan kondisi Jakarta yang padat, macet, dan banyak tempat beraspal bolong-bolong.
Finally, akhirnya kita sampai juga di bandara, dan bersiap-siap untuk balik ke Jakarta lagi. Ciaoo Belitung, we will miss you a lot!
Subscribe to:
Posts (Atom)
My Newest Thought
Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)
Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...

-
Sejak gue uda positif pregnant 5 weeks, sekarang uda 6 weeks (berarti 1.5 bulan), tiba-tiba muncul euforia beli susu bumil. Baca-baca di blo...
-
Ga sengaja hari ini saat iseng-iseng buka Facebook, tiba-tiba gw ngeliat temen SMP gw sedang ngetag foto gebetan gw waktu SMP (yang ma...
-
Aetra Tangerang Sabtu dua minggu yang lalu, gw baru dapat tagihan PAM Aetra untuk bulan February. Tiba-tiba gw baru nyadar, yang Januar...