Pagi ini cukup hepi. Akhirnya kemarin gw & hubby mendapatkan Asisten Rumah Tangga (ART) juga setelah mencoba mencari cukup lama. Mbak Sum namanya. Asli dari Purwodadi.
Jadi ceritanya ini ART adalah sodara (keponakan) dari ART tetangganya mertua di Bintaro sono. Dulunya 'katanya' pengalaman kerja di Semarang, trus pengen ikutan kerja di Jakarta, jadilah dia ART kami.
Sekarang ini cari ART susahnya amit-amit. Selain karena banyak yang beranggapan kerjaan ART ini kurang bergengsi, juga banyaknya serbuan iming-iming jadi TKI oleh perusahaan penyalur jasa. Padahal ya, jadi TKI itu ga gampang, udah harus bayar buat perijinannya, pun banyak cerita para TKI ini (terutama TKW) mendapatkan siksaan yang luar biasa kejam dari majikannya. Yang aku heran, tetap aja tuh mereka tergoda iming-iming palsu begitu. Mungkin kesannya keren dan bergengsi kalau pulang ke kampung, ditanya kerja apa, jawabnya : "Gue kerja di Hongkong", atau : "Gue kerja di Arab". Pulang-pulang bisa renovasi rumah, dan lain-lain.
Tapi coba kalau mereka pikir baik-baik ya, jadi TKI itu sebenernya kebanyakan cuma karena pemerintah dapat devisa yang besar. Kalau mereka diperlakukan tidak manusiawi, emang pemerintah bisa langsung turun tangan? Kalau ngga masuk media, mana diurus sih? Belum termasuk yang pulang-pulang uda bawa anak. Ya keren sih, anaknya blasteran. Itu juga syukur-syukur kalau Bapaknya mengakui, kalo engga? Ya siap-siap besarin anak ga jelas aja.
Sedangkan kalau mereka kerja di negara asal (aka Indonesia), despite of pikiran mereka soal "ngga bergengsi", justru mereka masih bisa pulang rumah ngga perlu setahun sekali. Pun tiket ngga mahal-mahal banget. Anggap aja gaji mereka sekitar 1 juta, tapi tempat tinggal dan makanan uda ditanggung. Sekarang malah kebanyakan uang pulsa juga dikasih, min. 25 ribu adalah. Kalau expense mereka cuma ke shampoo/sabun or jajan, paling-paling sebulan abis 200 ribu. Masih bisa saving sekitar 800 ribu perbulan, dikali 12 bulan udah 9,6 juta. Kalau ditempat gw, malah dapat THR juga 1x gaji. Berarti total bisa 10,6 juta. Kan lumayan tuh. Ngurusin rumah doang, sementara gw & hubby kerja, dirumah cuma bersih-bersih, nyuci, setrika, masak (seadanya). Kalau kita ngantor, dia mah bebas nonton tv, denger radio, dll. Yang penting kami balik, rumah beres. Udah gitu doang. Enak kan?
Tapi ya seperti pepatah jawa : "awang sinawang". Kadang kita lihat sebenernya cukup oke, mungkin buat yang ngejalanin terasa berat. But that's a life. Semua pilihan pasti ada resikonya, tinggal kita yang tentukan, resiko mana yang lebih "worth to fight for".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
My Newest Thought
Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)
Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...
-
Menurut legenda, dahulu kala, Nian ( 年 ) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawa...
-
Hidup bersama dengan orang yang 'sulit' dan tidak bertoleransi, what should we do? Some my friends have their own stories, salah sa...
-
Beberapa hari ini gw lagi cari-cari botol buat pumping. Entah kenapa saat pumping, botol-botol bawaan breastpumpnya yang 150ml (Medela) dan ...
No comments:
Post a Comment