Memang nikmat punya ART. Pulang kerja lihat rumah bersih dan rapi, wuih rasanya luar biasaaa..... *senyum-senyum terus*
Sekarang udah mulai bisa sekalian menyusun daftar menu sebulan. Jadi bisa bawa bekal ke kantor juga. Lumayan lah... Agenda pengiritan karena banyak pengeluaran juga sejak hamil.
Repotnya adalah hubby yang serba ga doyan. Dikasih makanan simpel, kek sayur bayam, sayur kangkung, tempe goreng, suka ga doyan. Jadi rempong juga ya bikinnya. Harus pikir baik-baik menu apa yang sekiranya si mbak bisa masak, dan hubby doyan.
Mengingat lagi hamil, gw harus cari menu yang 'menyehatkan'. Jadi sebisa mungkin menghindari gorengan. Tapi mbak ini perlu diuji duluan, bisa masak apa aja nih. Kalau memang enak, ya bolehlah diminta masak yang lebih ribet daripada sekedar oseng/tumis dan goreng.
Btw, mengenai masalah rumah, gw masih harus beli rak sepatu untuk merapikan ruang. Kemarin weekend sudah sempat nyicil beli kursi dan meja untuk teras. Satu persatu baru nih bisa dibenahi. Jadi tinggal bikin lemari baju dan kitchen set aja.
Rencana kedepan sih, "Ada barang tak terpakai, jual saja di olx.com". Target bersih-bersih rumah, jual spring bed (diganti yang single tapi 2 in 1). Trus jual sofa yang makan tempat itu, ke 3 seat atau 2-1 seat aja. Plus jual tv tabung LG yang belum rusak tapi gak kepake (yang ini harus dicoba nyalain dulu sih). Semoga bisa cepet beres sebelum dedeknya nongol.
Kebetulan seminggu ini tv kabel rumah sedang error. Pengalaman buruk dengan Nexmedia, suka ngerjain orang lain. Udah complain 3x, katanya teknisi diaturin kunjungan, eh ngilang aja ga ada kabar. Keterlaluan sekali. Dia pikir kita orang itu pengangguran, kerjaan cuma tunggu dia punya teknisi doang? Yeah, right! Seharusnya kalo emang udah diaturin kunjungan, sempat gak sempat, harus lah kasih kabar ke customer. Jangan main kabur aja. Emangnya dia doang yang punya tv kabel? Buruk memang Nexmedia ini ternyata. Kecewa berat. Pelayanan purna jualnya sungguh buruk, ga seperti iklannya yang muluk-muluk.
Showing posts with label ART. Show all posts
Showing posts with label ART. Show all posts
August 11, 2014
August 7, 2014
Finally, Menemukan Asisten Rumah Tangga!
Pagi ini cukup hepi. Akhirnya kemarin gw & hubby mendapatkan Asisten Rumah Tangga (ART) juga setelah mencoba mencari cukup lama. Mbak Sum namanya. Asli dari Purwodadi.
Jadi ceritanya ini ART adalah sodara (keponakan) dari ART tetangganya mertua di Bintaro sono. Dulunya 'katanya' pengalaman kerja di Semarang, trus pengen ikutan kerja di Jakarta, jadilah dia ART kami.
Sekarang ini cari ART susahnya amit-amit. Selain karena banyak yang beranggapan kerjaan ART ini kurang bergengsi, juga banyaknya serbuan iming-iming jadi TKI oleh perusahaan penyalur jasa. Padahal ya, jadi TKI itu ga gampang, udah harus bayar buat perijinannya, pun banyak cerita para TKI ini (terutama TKW) mendapatkan siksaan yang luar biasa kejam dari majikannya. Yang aku heran, tetap aja tuh mereka tergoda iming-iming palsu begitu. Mungkin kesannya keren dan bergengsi kalau pulang ke kampung, ditanya kerja apa, jawabnya : "Gue kerja di Hongkong", atau : "Gue kerja di Arab". Pulang-pulang bisa renovasi rumah, dan lain-lain.
Tapi coba kalau mereka pikir baik-baik ya, jadi TKI itu sebenernya kebanyakan cuma karena pemerintah dapat devisa yang besar. Kalau mereka diperlakukan tidak manusiawi, emang pemerintah bisa langsung turun tangan? Kalau ngga masuk media, mana diurus sih? Belum termasuk yang pulang-pulang uda bawa anak. Ya keren sih, anaknya blasteran. Itu juga syukur-syukur kalau Bapaknya mengakui, kalo engga? Ya siap-siap besarin anak ga jelas aja.
Sedangkan kalau mereka kerja di negara asal (aka Indonesia), despite of pikiran mereka soal "ngga bergengsi", justru mereka masih bisa pulang rumah ngga perlu setahun sekali. Pun tiket ngga mahal-mahal banget. Anggap aja gaji mereka sekitar 1 juta, tapi tempat tinggal dan makanan uda ditanggung. Sekarang malah kebanyakan uang pulsa juga dikasih, min. 25 ribu adalah. Kalau expense mereka cuma ke shampoo/sabun or jajan, paling-paling sebulan abis 200 ribu. Masih bisa saving sekitar 800 ribu perbulan, dikali 12 bulan udah 9,6 juta. Kalau ditempat gw, malah dapat THR juga 1x gaji. Berarti total bisa 10,6 juta. Kan lumayan tuh. Ngurusin rumah doang, sementara gw & hubby kerja, dirumah cuma bersih-bersih, nyuci, setrika, masak (seadanya). Kalau kita ngantor, dia mah bebas nonton tv, denger radio, dll. Yang penting kami balik, rumah beres. Udah gitu doang. Enak kan?
Tapi ya seperti pepatah jawa : "awang sinawang". Kadang kita lihat sebenernya cukup oke, mungkin buat yang ngejalanin terasa berat. But that's a life. Semua pilihan pasti ada resikonya, tinggal kita yang tentukan, resiko mana yang lebih "worth to fight for".
Jadi ceritanya ini ART adalah sodara (keponakan) dari ART tetangganya mertua di Bintaro sono. Dulunya 'katanya' pengalaman kerja di Semarang, trus pengen ikutan kerja di Jakarta, jadilah dia ART kami.
Sekarang ini cari ART susahnya amit-amit. Selain karena banyak yang beranggapan kerjaan ART ini kurang bergengsi, juga banyaknya serbuan iming-iming jadi TKI oleh perusahaan penyalur jasa. Padahal ya, jadi TKI itu ga gampang, udah harus bayar buat perijinannya, pun banyak cerita para TKI ini (terutama TKW) mendapatkan siksaan yang luar biasa kejam dari majikannya. Yang aku heran, tetap aja tuh mereka tergoda iming-iming palsu begitu. Mungkin kesannya keren dan bergengsi kalau pulang ke kampung, ditanya kerja apa, jawabnya : "Gue kerja di Hongkong", atau : "Gue kerja di Arab". Pulang-pulang bisa renovasi rumah, dan lain-lain.
Tapi coba kalau mereka pikir baik-baik ya, jadi TKI itu sebenernya kebanyakan cuma karena pemerintah dapat devisa yang besar. Kalau mereka diperlakukan tidak manusiawi, emang pemerintah bisa langsung turun tangan? Kalau ngga masuk media, mana diurus sih? Belum termasuk yang pulang-pulang uda bawa anak. Ya keren sih, anaknya blasteran. Itu juga syukur-syukur kalau Bapaknya mengakui, kalo engga? Ya siap-siap besarin anak ga jelas aja.
Sedangkan kalau mereka kerja di negara asal (aka Indonesia), despite of pikiran mereka soal "ngga bergengsi", justru mereka masih bisa pulang rumah ngga perlu setahun sekali. Pun tiket ngga mahal-mahal banget. Anggap aja gaji mereka sekitar 1 juta, tapi tempat tinggal dan makanan uda ditanggung. Sekarang malah kebanyakan uang pulsa juga dikasih, min. 25 ribu adalah. Kalau expense mereka cuma ke shampoo/sabun or jajan, paling-paling sebulan abis 200 ribu. Masih bisa saving sekitar 800 ribu perbulan, dikali 12 bulan udah 9,6 juta. Kalau ditempat gw, malah dapat THR juga 1x gaji. Berarti total bisa 10,6 juta. Kan lumayan tuh. Ngurusin rumah doang, sementara gw & hubby kerja, dirumah cuma bersih-bersih, nyuci, setrika, masak (seadanya). Kalau kita ngantor, dia mah bebas nonton tv, denger radio, dll. Yang penting kami balik, rumah beres. Udah gitu doang. Enak kan?
Tapi ya seperti pepatah jawa : "awang sinawang". Kadang kita lihat sebenernya cukup oke, mungkin buat yang ngejalanin terasa berat. But that's a life. Semua pilihan pasti ada resikonya, tinggal kita yang tentukan, resiko mana yang lebih "worth to fight for".
Subscribe to:
Posts (Atom)
My Newest Thought
Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)
Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...

-
Sejak gue uda positif pregnant 5 weeks, sekarang uda 6 weeks (berarti 1.5 bulan), tiba-tiba muncul euforia beli susu bumil. Baca-baca di blo...
-
Ga sengaja hari ini saat iseng-iseng buka Facebook, tiba-tiba gw ngeliat temen SMP gw sedang ngetag foto gebetan gw waktu SMP (yang ma...
-
Aetra Tangerang Sabtu dua minggu yang lalu, gw baru dapat tagihan PAM Aetra untuk bulan February. Tiba-tiba gw baru nyadar, yang Januar...