November 17, 2011

Bosan, apatis, tak berambisi

Yah benar, itulah gue akhir-akhir ini.


Don't ask me why, it's just happen.


Bulshitt dengan segala keinginan untuk mengembangkan diri, where the hell my passion is? Masa sih passion gue cuma shopping? Unbelievable gue sedangkal itu... (padahal emang bener). Sebelum married padahal gue uda 'bertekad' kalau bakalan mengisi waktu dengan hal yang berguna, yang bisa mengembangkan talenta. But look now? Yang gue lakuin cuma sebatas KERJA, PULANG, NGE-MALL on weekend...  Bukannya gue ga happy, tapi jujur gue bosan.
Padahal ada tuh perumpamaan majikan yang memberikan 5 talenta ke hambanya, dan hambanya bisa mengembalikan 5 talenta plus 5 talenta lagi, total 10 talenta. Hebat nian tuh hamba. Sementara gue, dikasih 1 talenta aja, boro-boro bisa balikin 1 talenta, jangan-jangan malah udah tinggal 1/2 talenta.


Gue merasa ga berguna, stuck!
I just working for living, not working for my passion.


Gimana lagi, kadang kalau kita nurutin passion, kok susah bener nemuin pekerjaan yang cocok. Why? Am I not looking for it? Am I in comfort zone? Mungkin engga juga. Sebenernya kalau dilihat dari kerjaan gue sekarang, cukup menyenangkan. It's just, I can't achieve more, I feel I can't develop myself and it seems I become more lazy everyday. OMG!
What should I do then? Some say, I need to moving forward. Yay! It's not as easy as talking, babe!
Pertama, kerja di Jakarta semakin lama semakin butuh pertimbangan yang matang. Untuk memilih suatu pekerjaan, harus dilihat dari lokasi, salary, dan yang pasti posisi.
Sekarang ini pertimbangan gue :


LOKASI
Semakin jauh lokasi, tentu efeknya semua tau : MACET dan BUANG-BUANG WAKTU. Kebayang donk, gue tinggal di perbatasan Tangerang dengan Jak-Bar, dan (misalnya) gue kerja di Sudirman-Thamrin-Kuningan, you know jam berapa gue harus berangkat? Setidaknya jika masuk kantor jam 8, gue harus berangkat 5.30! Why? Karena ada 3 in 1, jadi gue harus sampe sekitar jam 7 di wilayah itu, dan avoiding traffic pastinya. Nah kita traceback, kalau jam 5.30 am gue uda berangkat, it means gue siap-siap dan bangun pagi setidaknya jam 4.30 am. Yeah, right!
Dan untuk jam pulang, hmmm... Seandainya jam pulang adalah jam 4.30pm atau jam 5 pm, toh amannya tetap aja harus menunggu 3 in 1 kelar jam 7. Wallaaa... gue sampai rumah jam 8.30 malam, minimal. Can you imagine, what kinda life is that? Totally wasting time only for round-trip to office.


SALARY
Pastinya, tidak mungkin kita menerima kerjaan yang salarynya hanya naik beberapa ratus ribu rupiah. Nah, pertimbangan itulah yang harus diperhatikan. Kalau salary 2x lipat, mungkin masalah lokasi akan dipertimbangkan, kan bisa sewa sopir dan bayar pertamax... Hehehe... (ngelantur)


POSISI
Tentunya kita ga bisa tergantung dari Kamasutra untuk hal ini...#uups lost focus... maksud gue, kalo posisi sama, ngapain pindah? Gue yakin haqul yakin kalo salary tidak mungkin beda jauh. Ya kan?


Nah mostly itulah pertimbangan gue, selain additional facility sepertiCOP (Car Ownership Programme) dan asuransi kesehatan full cover, kalo disediakan tentu lebih disukai. Khusus untuk tunjangan kesehatan, itu sangat-sangat penting saat ini, dan kebetulan perusahaan gue sekarang menerapkan full cover untuk itu. Thanks God gue so far belum pernah sakit parah, meskipun I pray everyday, not to sick.


Dengan sedemikian banyaknya pertimbangan, orang bilang gue kontrak mati ama perusahaan gue sekarang. Tapi engga kok, suerrr... gue cuma pengen berusaha maksimal aja, dan somehow mencari solusi supaya gue ga merasa stuck lagi. Gue ga iri dengan teman-teman gue yang gajinya gede (well, that's a lie) maksudnya ga sebegitunya iri (ehm...) tapi yang gue mau adalah supaya gue ga lagi merasa life is about routines, and that's suck! Gue mencoba untuk traveling, well yeah, that works! Because traveling is the one I love most. Tapi ujung-ujungnya... ehm yah nasib karyawan, keabisan cuti (and money for sure), hehehe... Kalau gue ngikutin hobby, koleksi gadget, gue yakin sih seneng-seneng aja, tapi itu ga selalu berguna. Lah teknologi pasti akan selalu berkembang, masa gaji gue ga berkembang, gue harus empot-empotan demi hobby? Ngimpi kamu!


Jadi solusi dari masalah ini apa ya, I keep thinking over and over... Mungkin gue harus ikutan kursus photography? Dan mulai hunting untuk historic cultural building? Secara gue demen dengan historical building. Mungkin dengan membeli Canon EOS akan sedikit mengurangi kebosanan? Semoga bisa.
Nantinya kalau Tuhan kasih jalan, gue mau mengunjungi beberapa situs-situs budaya dari list UNESCO ini : http://whc.unesco.org/en/list.
Wish me luck for this passion.

No comments:

Post a Comment

My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...