Showing posts with label home-living. Show all posts
Showing posts with label home-living. Show all posts

February 17, 2016

February is Coming!

Happy Valentine’s Day!

Yeah… Valentine’s disini masih seputar isu “ngga boleh ngerayain” atau “harinya mesum”. Ngga abis pikir, ide dari mana sih kalau kasih sayang itu harus seperti itu. Sesat pikir. Tapi ya, sumbu pendek… mau dijelaskan kaya gimana juga, otaknya ngga nyampai. What the hell aja deh…

Yesterday I go to cinema. Yes! After such a long time, finally I can go just to watch DEADPOOL. Filmnya kocak abis, dan sadis, dan sok romantis. *LOL* However, this kind of movie that you shouldn’t go with your children. Tapi emang bener sih, bioskop sekarang ini sungguh-sungguh ngga mau strict melarang orang tua yang bawa anak ga sesuai umur. Kadang kasihan juga, masa sih anak SD nonton film beginian? Kok kayanya belum pantes banget. Semoga besok aku ga jadi orang tua begitu. Mendingan nonton sendiri daripada bawa anak nonton film sadis.


Anyway, back to my domestic, kemarin sejak hari Rabu malam tiba-tiba my one and only beautiful daughter has fever. We’re so damn panic, since a week before we got some information that one of my neighbor’s daughter got DB. Sampai hari Jumat pagi, badan masih hangat tapi udah mendingan. Ternyata dia kena batuk pilek, pantas aja rewel terus. Kasihan banget, hidungnya mampet tapi ga bisa keluarin ingus, jadi tidur juga ga nyenyak. Sempat ngerasa bersalah juga, gara-gara dia lihat gue makan nyam-nyam, terus dia minta. Gue kasi 1 biji, dimakan juga, abis itu muntah berat. Walah… ternyata memang belum saatnya untuk makan snack begituan. Maafkan mama ya nak…

Rumah sekarang agak lebih rapi, abis beli meja kerja, rak dapur (kitchen set) baru. Jadi semua barang yang ketinggalan di ruang tengah, bisa ditaro di belakang. Kemarin abis beli tas bamboo storage, 3 pcs. Lagi promo di lazada, dapat potongan 66 ribu kalau pakai BTN debit card. Mau buat susun pakaian yang ngga kepakai, supaya bajunya ga masuk dos/karton, jadi ga apek. Semoga bisa lebih rapi nih di rumah.

February 5, 2010

Home Living


Akhir-akhir ini konsep minimalis bener-bener bikin aku terinspirasi. Ngelihat desain-desain rumah, furniture, even aksesoris buat tempat koleksi CD ataupun box file aja uda bikin aku tertarik banget. Keliatannya bersih, terang and fresh, padahal sebenernya itu juga tergantung dari desainernya, hehehe...
Ide tentang green home living juga seems very cool. Sayangnya aku bukan designer interior nih, jadi ide di kepala ga bisa keluar dalam bentuk 3D (AVATAR mode on). Pernah sih iseng-iseng menggambar (yap, back to basic, pake pensil). Tapi somehow, yaaaa... hasilnya cuma gue dan Tuhan yang tau. But however, at least I've tried.

Pengen tuh bikin rumah pake parquet, dengan kamar mandi bergaya natural, yang beratapkan langit.... *daydreaming mode on*. Semua ide tuh uda ada nih, tinggal visualisasinya aja. Maunya kamar mandi pake batu palimanan, atau batu andesit. Biar kesannya menyatu dengan alam... Mantap!
Trus ruang makan ga perlu pake meja macem-macem, cukup Tatami ala Japanese aja. Jadi duduknya lesehan, ngga ribet dan ga makan tempat. Kamar tidur pake table lamp, jadi kamar tidur memang khusus untuk tidur dan baca-baca dikit, so ga perlu pake tv. Looks hommy banget....
Once again, it's just an idea, and perhaps one day I can make it come true... ^^

Etika Makan Ala Jepang



Biasanya, jamuan makan Jepang diselenggarakan dalam ruangan bernama tatami, yakni ruangan gaya tradisional Jepang yang beralaskan tikar bambu tanpa kursi. Di sini para tamu diharuskan melepas alas kaki, namun masih tetap boleh mengenakan kaos kaki.


Sikap tubuh saat duduk lesehan di atas tikar adalah duduk di atas dua telapak kaki yang di tekuk dengan punggung tegak lurus. Untuk wanita, kedua tangan dipertemukan dan ditangkupkan di pangkuan. Lain halnya dengan pria yang meletakkan telapak tangannya pada lutut.


Dalam budaya Jepang, cara makan berbeda dengan Cina, meskipun sama-sama menggunakan sumpit dan mangkuk. Sesaat setelah minuman tersaji, diadakan kanpai atau bersulang, yaitu mengangkat cawan teh atau sake. Begitu pula saat semua tamu telah mendapatkan hidangan, satu kata yang wajib diucapkan sebelum memulai bersantap adalah ‘Itadakimasu’ yang juga berarti ucapan terima kasih atas makanan yang telah disediakan dan siap untuk disantap dengan sikap tubuh dan kepala sedikit membungkuk. Untuk jamuan makan yang menggunakan meja makan, hal ini juga dapat dilakukan.

PENYAJIAN HIDANGAN JEPANG
Dalam menyantapnya tidak ada aturan tertentu. Namun, biasanya orang Jepang sendiri lebih suka memulai dari jenis daging terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sup, kemudian nasi beserta acar.

PENGGUNAAN SUMPIT
Seperti juga dalam jamuan makan Cina, sumpit, atau dalam bahasa Jepangnya disebut “Hashi”, merupakan alat makan utama seperti halnya sendok/garpu dan pisau dalam hidangan ‘Barat’.


Perbedaan sumpit Jepang dengan Cina terletak pada bentuknya. Sumpit Jepang ujungnya cenderung lebih tajam dan mengecil, sedangkan sumpit Cina ujungnya lebih tebal dan persegi.


Sumpit biasanya diletakkan pada sebuah sandaran sumpit, dikenal dengan nama chopstick standing. Bentuknya beragam. Saat usai menyantap hidangan atau ingin berhenti sejenak, letakkan sumpit pada sandaran sumpit.


Buat sebagian orang sumpit relatif sulit digunakan. Oleh karena itu, ada baiknya jika dimulai melatih jari jemari Anda. Menggunakan sumpit saat menikmati hidangan Jepang memberikan sensasi tersendiri.


Caranya: letakkan sebuah sumpit di antara pangkal ibu jari dan jari tengah. Letakkan sumpit kedua di antara jari tengah dan telunjuk seperti memegang sebuah pensil. Tekan dan jepit dengan bantuan ibu jari. Dengan seringnya berlatih, Anda pun akan semakin terampil dan luwes menggunakannya.

TIPS SUMPIT
  • Jangan menancapkan sumpit pada makanan Anda, terutama pada nasi, karena hal ini hanya untuk suasana berkabung.
  • Letakkan sumpit di samping piring Anda atau pada tempat yang tersedia. Jangan pernah meletakannya tanpa alas di atas meja, kecuali sumpit masih dalam keadaan terbungkus.
  • Jangan menggunakan sumpit untuk menunjuk sesuatu ataupun seseorang, karena Anda akan dianggap kurang sopan. Jangan juga gunakan sumpit untuk memotong makanan Anda seperti Anda menggunakan pisau atau garpu.
  • Jika ingin saling berbagi makanan, sebaiknya jangan menerima makanan dengan sumpit. Terimalah makanan tersebut pada mangkuk nasi ataupun piring yang di sediakan.
  • Jangan memutar-mutarkan sumpit untuk mencari makanan yang diinginkan.
  • Di beberapa resto Jepang juga disediakan sumpit yang kedua ujungnya sama runcing. Ujung yang satu digunakan untuk bersantap sedangkan ujung yang lainnya digunakan untuk mengambil hidangan yang diinginkan.
TEH ATAU SAKE
Teh merupakan minuman yang wajib menyertai semua hidangan Jepang. Teh dituang ke dalam cawan kecil yang tidak bertelinga. Cara minum teh yang benar untuk wanita adalah dengan mengangkat cawan dengan tangan kanan dan menahan cawannya pada ujung-ujung jari tangan kiri.
Sedangkan untuk pria, cawan diangkat hanya dengan satu tangan saja. Cara lain adalah dengan mengangkat cawan dengan kedua tangan.



My Newest Thought

Operasi Gigi Geraham Bungsu (Menggunakan BPJS 2020)

Hai semuanya, kali ini gue mau share tentang pengalaman gue operasi gigi geraham bungsu atas bawah, sebanyak 4 gigi. Yes, 4 gigi sekaligus! ...