Ini ada artikel menarik tentang relationship yang bener-bener membuka suatu pemikiran tentang cinta, gw copas dari forum sebelah. Kata-katanya sangat bermakna sekali...
Suami : Aku tidak menyukai istriku lagi!
Sahabat : Pulang dan cintailah dia!
Suami : Kamu tidak mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi!
Sahabat : Pulang dan cintailah dia!
Suami : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
Sahabat : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
Suami : Tentu saja! (dengan mantap)
Sahabat : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari RS, membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah, sehingga dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh2 menikmati itu semua?
Suami : Tidak (menunduk)
Sahabat : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah mlm, melainkan krn ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya. Pernikahan tdk hanya didasari persaan Cinta, tapi lebih dari itu, yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.
Lalu.. Apa yang disebut dengan Cinta Sejati ??
Cinta sejati adalah cinta yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap Pernikahan. Ada org berkata "aku cinta kamu"... berarti : "aku ingin memilikimu; biarlah kamu kumiliki" adalah cinta yang egois karena hanya bergantung pada Perasaan seseorang. Sebab perasaan akan dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini muncul pada diri org lain/pasangan orang lain.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yg menyelamatkan pernikahan. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dalam keadaan suka maupun tidak suka, dan tetap mengasihi pasangan serta mempertahankan Pernikahan yg telah Tuhan anugrahkan.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yg menyelamatkan pernikahan. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dalam keadaan suka maupun tidak suka, dan tetap mengasihi pasangan serta mempertahankan Pernikahan yg telah Tuhan anugrahkan.
No comments:
Post a Comment